Jumlah Pengunjung Ancol Menurun, Manajemen Diminta Kreatif dan Inovatif Gaet Pengunjung
Jabodetabek | 31 Oktober 2024, 20:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengimbau pihak manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol agar bisa lebih inovatif dan kreatif dalam menggaet para pengunjung. Sebab, menurunnya jumlah pengunjung Ancol pada tahun 2024, bukan dari mahalnya tiket masuk, tetapi warga bosan dengan kondisi yang ada saat ini.
"Dalam menghadapi ekonomi yang melemah, tempat hiburan perlu kreatif dalam menarik pengunjung dengan menyediakan opsi lebih terjangkau, seperti menawarkan diskon dan promo khusus, karena itu akan menarik pengunjung. Fleksibilitas dan fokus pada kepuasan pelanggan, juga bisa membantu tempat hiburan tetap relevan dan menarik di tengah kondisi ekonomi yang sulit," kata pria yang karib disapa Kent itu dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).
"Sebagai alternatif, Ancol bisa mempertimbangkan untuk memberikan akses gratis terbatas, misalnya hanya di waktu-waktu tertentu atau untuk kelompok tertentu seperti anak-anak atau lansia, sehingga tetap bisa mengontrol dampak negatifnya dan menjaga kualitas pengalaman bagi semua pengunjung," imbuhnya.
Baca Juga: Begini Persiapan Jelang Debat Kedua Pilkada Jakarta di Beach City International Stadium Ancol
Selain itu, kata Kent, untuk menggaet lebih banyak pengunjung ke Ancol, ada beberapa strategi efektif yang bisa dilakukan, seperti promosi menarik sehingga harganya terjangkau, menghadirkan acara spesial, dan pembaruan wahana.
"Saya yakin dengan kombinasi strategi ini, tempat wisata bisa lebih menarik perhatian dan meningkatkan jumlah pengunjung secara berkelanjutan. Dan ingat juga, utamakan kebersihan dan kenyamanan juga," kata politikus PDIP tersebut.
Menurut dia, Ancol tidak bisa memberikan tiket masuk secara gratis keseluruhan, karena itu juga akan berpotensi menimbulkan dampak buruk untuk manajemen perusahaan.
"Kalau diberikan tiket masuk gratis, Ancol di khawatirkan akan gulung tikar dalam waktu dekat. Hal itu akan menyebabkan peningkatan beban operasional dan pemeliharaan, mengurangi pendapatan untuk inovasi dan pengembangan, dan juga berpotensi kerusakan lingkungan," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Winarto menyampaikan, penurunan jumlah pengunjung dikarenakan beberapa faktor.
Dia merinci, adanya ketidakpastian stabilitas ekonomi, baik makro maupun mikro. Kondisi itu mempengaruhi daya beli masyarakat dan minat untuk berwisata.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV