> >

Pendaftaran Rusun Pasar Rumput Mulai 1 November, Prioritas untuk Guru, ASN, TNI/Polri Bergaji Kecil

Jabodetabek | 28 Oktober 2024, 12:00 WIB
Menteri PKP Maruarar Sirait saat meninjau rusun tersebut bersama Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Minggu (27/10/2024). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan, pembukaan pendaftaran (open house) Rumah Susun atau Rusun Pasar Rumput bagi rakyat kecil akan dilakukan pada Jumat (1/11/2024). 

Open house dilakukan agar masyarakat yang berminat menempati rusun Pasar Rumput, bisa melihat-lihat unitnya terlebih dulu. 

"Saya minta hari Jumat (1/11) kita sudah open house dan sistemnya sudah jalan. Tolong dibuka dan kita tidak boleh kalah dengan swasta, jadi nanti calon peminat bisa melihat unit rusun," kata Maruarar saat meninjau rusun tersebut bersama Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Minggu (27/10).

Ia mengatakan, open house juga untuk memudahkan calon peminat dalam memilih unit rusun yang akan mereka sewa, sehingga mereka tidak membeli kucing dalam karung. 

Open house Rusun Pasar Rumput rencananya akan digelar pada Jumat 1 November pada pukul 14.00 WIB.

Baca Juga: Kejar Target Swasembada Pangan dalam 3-4 Tahun, Ini Strategi Mentan Amran Sulaiman

"Jadi hari Jumat jam 14.00 WIB, kita open house di sini dan kita sudah bisa menawarkan ada loket, untuk sosialisasinya dari Selasa 29 Oktober secara terbuka," ungkapnya seperti dikutip dari Antara

Rusun Pasar Rumput, lanjutnya, juga akan diprioritaskan untuk Guru, Anggota TNI/Polri dan ASN yang berpangkat dan bergaji rendah. Termasuk para milenial yang bergaji rendah.

"Syaratnya slip gaji, verifikasinya mesti kuat. Ke depannya juga kita pikirkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang belum mempunyai pekerjaan formal dengan pendapatan yang tetap," tuturnya. 

Maruarar menjelaskan, pihaknya telah bertemu dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, dan mendapat masukan bahwa banyak guru yang bekerja di Jakarta tetapi tinggalnya di luar Jakarta. 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU