> >

Bos Freeport soal Kebakaran di Smelter Gresik: Kami Segera Lakukan Investigasi Menyeluruh

Jawa timur | 15 Oktober 2024, 21:55 WIB
Kolase peristiwa kebakaran yang melanda smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Senin (14/10/2024). Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas akan melakukan investigasi menyeluruh terkait penyebab kebakaran di pabrik asam sulfat smelter yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menyebut pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh terkait penyebab kebakaran di pabrik asam sulfat smelter yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur.

Ia menekankan, pihaknya tengah melakukan review kembali seluruh proses agar tkejadian tersebut tidak terulang kembali di seluruh wilayah kerja smelter. 

"Kami akan segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab dari kebakaran," kata Tony dalam keterangan video yang diterima Kompas.tv, Selasa (15/10/2024).

"Dan juga melakukan asesment terhadap kerusakan yang terjadi dan dengan harapan agar di kemudian hari hal ini dapat kita hindari dan tidak terjadi lagi," imbuhnya.

Ia mengatakan kebakaran tersebut melanda fasilitas gas cleaning plant atau tempat pemisahan gas bersih.

Di mana fasilitas tersebut, lanjutnya berperan penting untuk operasional yang ramah lingkungan.

"Fungsinya adalah untuk membersihkan gas SO2 yang keluar dari proses vernis membakar konsentrat itu, kemudian SO2 ini dibersihkan untuk ganti dikonversi menjadi asam sulfat, yang dapat dimanfaatkan antara lain coba Pabrik pupuk dan juga untuk nikel espal serta kebutuhan lainnya," jelasnya.

Meski demikian Tony memastikan kebakaran yang terjadi Senin (14/10) kemarin dipastikan telah sepenuhnya ditangani.

"Kami memastikan seluruh karyawan aman tidak ada yang cedera dan tidak ada juga dampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar," ungkapnya.

Baca Juga: Kebakaran Smelter Gresik Berhasil Dikendalikan, Freeport Evaluasi Penyebabnya

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU