> >

Kasus Tewasnya Mahasiswi Untar, Pihak Kampus Pastikan Bukan karena Persoalan Skripsi Maupun Bullying

Jabodetabek | 8 Oktober 2024, 13:22 WIB
Sejumlah mahasiswi memberikan penghormatan kepada mahasiswi berinisial E (18) yang tewas usai diduga menjatuhkan diri salah satu gedung Universitas Tarumanegara (Untar). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Risky syukur)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak Universitas Tarumanegara (Untar) membantah dugaan mahasiswi berinisial E (18) sedang mengerjakan skripsi sebelum tewas.

Seperti diketahui, E ditemukan tewas di halaman kampusnya usai menjatuhkan diri dari lantai 6 salah satu gedung.

"Bukan mahasiswa yang sedang skripsi. Bukan mahasiswa yang katanya proposal skripsinya ditolak, jadi ini yang perlu diluruskan," kata Kepala Kantor Humas Untar Paula  T Anggarina, Senin (7/10), dikutip dari kanal YouTube Kompas.com.

Pasalnya, kata Paula, mahasiswi tersebut merupakan mahasiswa baru di Untar.

"Terkait dengan status mahasiswa, ini adalah mahasiswa baru. Jadi angkatan 2024," ujarnya.

Menurut penjelasannya, E baru masuk untuk mengikuti proses belajar mengajar di Untar pada pertengahan Agustus 2024.

"Jadi dua bulan, kurang lebih satu setengah sampai dua bulan (mengikuti proses belajar mengajar)," jelasnya.

"Kalau ada hal-hal yang mungkin terkait perkuliahannya, pertemannnya ini belum bisa terlihat, karena ini masih mahasiswa baru," ucapnya.

Baca Juga: Polisi Dalami Penyebab Mahasiswa Untar Bunuh Diri di Kampus, termasuk Dugaan Bullying

Sementara itu, dilansir dari Antara, Paula juga menepis terkait dugaan adanya bullying dalam kasus kematian E.

"Kalau terkait dengan isu bullying, kami sudah berkomunikasi dengan internal kami di fakultas tempat almarhum berasal. Bisa dipastikan bukan perundungan karena di tempat kami sudah tidak ada lagi Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus)," ungkapnya.

Ia menuturkan masa pengenalan kampus terhadap mahasiswa/mahasiswi baru termasuk korban E, dilakukan dengan memberikan materi mengenai bela negara, kesehatan mental, dan lainnya.

"Jadi, kegiatan-kegiatannya tidak mungkin seperti yang lalu-lalu. Jadi, tidak ada yang istilahnya karena bullying dan sebagainya. Itu kami pastikan tidak ada," tegasnya.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kanal Youtube Kompas.com/Antara


TERBARU