> >

Kekeringan, Bantuan Air Ditunggu-tunggu Warga

Jawa tengah dan diy | 27 September 2024, 15:03 WIB

KULON PROGO, KOMPAS.TV - Dampak musim kemarau dirasakan warga Pedukuhan Plampang Satu, Kalirejo, Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta. Enam bulan sudah warga mengalami kekeringan. Kedatangan bantuan air bersih ini tentu menjadi sangat berarti.

Secara bergantian warga mengisi air ke wadah yang sudah dibawa. Pasalnya, tandon air di 43 kepala keluarga sudah mengering sejak tiga bulan terakhir.

Pilihan lainnya warga harus berjalan kaki ke dusun tetangga yang berjarak satu kilometer, demi air bersih untuk keperluan rumah tangga. Bantuan air bersih pun menjadi satu-satunya harapan masyarakat di Perbukitan Menoreh.

“Diucapkan banyak terima kasih karena betul-betul bermanfaat bagi warga yang jauh dari sumber-sumber di sekitar sini. Harapan warga ini, semoga masih ada lagi bantuan air untuk bahan masak, sehingga bisa dikirim lagi ke sini. Selama ini warga mencari air dari sumur yang lumayan jauh,” ujar Kemijo, Ketua RT.

Tidak hanya di Pedukuhan Plampang Satu, kekeringan dampak musim kemarau juga dirasakan di Plampang Dua dan Tiga, Kalibuko, serta Sangon Satu dan Dua, Kelurahan Kalirejo. Untuk mendistribusikan bantuan kelima daerah ini, petugas terkendala akses, dengan medan yang ekstrim, serta jalan yang sempit dan rusak.

“Di Kalirejo ini ada Plampang Satu, Plampang Dua, Plampang Tiga, Kalibuko Satu. Kemudian Sangon Satu dan Dua, jadi ada sekitar lima pedukuhan yang terkena dampak kekeringan,” ujar Indriatiwi Sumitro, Kepala Markas Tagana Kulon Progo.

Kondisi bencana kekeringan yang semakin meluas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo telah menetapkan status tanggap darurat pada 11 september lalu. Sebanyak 23 kelurahan di tujuh Kapanewon yakni kokap, samigaluh, girimulyo, kalibawang, pengasih, panjatan, dan sentolo, rawan terdampak bencana kekeringan tahun ini.

#kulonprogo #yogyakarta #kekeringan

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU