> >

Kemacetan Parah di Puncak Bogor: One Way Sampai 14 Jam, Satu Wisatawan Dikabarkan Meninggal

Jabodetabek | 16 September 2024, 07:56 WIB
Salah satu jalur alternatif via Pandansari Ciawi Bogor arah ke puncak Bogor, Minggu (15/9/2024) tampak padat merayap. (Sumber: TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

BOGOR, KOMPAS.TV - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor memberlakukan sistem satu arah untuk mengatasi kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat pada akhir pekan libur panjang. Sistem one way ke arah Jakarta ini diberlakukan selama 14 jam, dimulai dari Minggu siang (15/9/2024) hingga Senin dini hari (16/9/2024).

Keputusan ini diambil menyusul lonjakan volume kendaraan yang luar biasa di kawasan wisata populer tersebut. Data dari petugas menunjukkan bahwa jumlah kendaraan yang masuk ke Puncak pada hari sebelumnya mencapai 140.000 unit, baik yang menuju maupun meninggalkan kawasan tersebut.

Pihak kepolisian memprediksi bahwa puncak arus libur panjang di Puncak akan terjadi pada Senin siang. Hal ini mengingat keesokan harinya aktivitas sekolah dan pekerjaan akan kembali normal, sehingga diperkirakan banyak wisatawan yang akan kembali ke kota asal mereka.

Di tengah situasi kemacetan, beredar kabar mengenai seorang wisatawan yang meninggal dunia di kawasan Puncak. Namun, AKP Rizky Guntama membantah bahwa kejadian tersebut terkait dengan kemacetan yang terjadi.

Wisatawan yang meninggal diidentifikasi sebagai Nimih (56), warga Cipayung, Jakarta Timur. Menurut keterangan yang dikumpulkan pihak kepolisian, almarhum awalnya ikut rombongan berwisata ke kawasan Agro Wisata Gunung Mas.

Baca Juga: Kemacetan Parah Selama 10 Jam Landa Puncak Bogor, Ribuan Wisatawan Terjebak

"Sekitar pukul 19.00 WIB, ketika almarhum selesai rekreasi di Agro Wisata, dia naik bis lalu merasakan pusing. Habis itu sesak napas, setelah itu keluar busa. Ketika dievakuasi ke masjid, meninggal dunia di masjid," jelas Rizky dikutip dari Tribunnews Bogor.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa kejadian ini bukan disebabkan oleh kelelahan akibat terjebak macet.

"Betul (meninggal di area wisata). Bukan (kelelahan), bukan karena evakuasi di jalan, bukan, tapi ketika dievakuasi ke masjid meninggal dunia di masjid," tambahnya.

Diduga, penyebab meninggalnya almarhum adalah sakit yang dideritanya. "Kemungkinan ada komorbid ya atau ada sakit bawaan," ungkap Rizky.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU