Simulasi Bencana Gempa Di Daerah Rawan dan edukasi Penggunaan Internet
Berita daerah | 9 September 2024, 16:40 WIBSUKABUMI, KOMPAS TV - Kegiatan yang digagas PMI Kabupaten Sukabumi bersama Atma Connect, menggelar simulasi kesiapsiagaan bencana gempa bumi bagi warga Desa Sukamaju, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kegiatan yang memiliki program internet berbasis komunitas merasa sangat perlu dalam upaya meminimalisir korban. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana ini dilibatkan dalam pelatihan ataupun edukasi tentang penanggulangan bencana serta penanganan korban.
Dengan simulasi penyelamatan dalam bencana gempa, sangat diperlukan para warga. Terlebih wilayah Nyalindung yang berada di daerah sesar Cimandiri yang memiliki potensi gempa yang sewaktu waktu bisa terjadi. Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Hondo Suwito mengatakan, simulasi bencana berbasis internet ini melibatkan lapisan warga dan relawan sibat PMI sebagai langkah pencegahan dan upaya meminimalisir korban. Isu megathrust dan wilayah Nyalindung yang masuk sesar Cimandiri dirasa sangat perlu menggelar simulasi bencana ini.
Sementara itu, direktur lapangan Atma Connect, Alfan Kasdar mengatakan pentingnya jaringan internet sangat dibutuhkan saat terjadi bencana alam di wilayah tidak terjangkau sinyal atau blank spot area. Sehingga koordinasi antar intansi berjalan baik.
Pihaknya berharap hasil simulasi ini warga mampu berkoordinasi dan mengerti tupoksi masing-masing sesuai SOP yang telah dibuat.
Sahabat Kompas TV Sukabumi! Jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube Kompas TV Sukabumi, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live.
Sosial Media Kompas TV Sukabumi:
YouTube : https://www.youtube.com/c/KompasTVSukabumi/videos
Instagram : https://www.instagram.com/kompastvsukabumi
Facebook : https://www.facebook.com/redaksikompastvsukabumi
Twitter : @ktvsukabumi
TikTok : https://www.tiktok.com/@kompastvsukabumi
Penulis : KompasTV-Sukabumi
Sumber : Kompas TV