Yayasan Belantara Papua Lestarikan Budaya Lewat Kesenian
Papua maluku | 29 Agustus 2024, 22:45 WIBSORONG, KOMPAS.TV - Tifa merupakan salah satu alat musik tradisional papua yang biasa digunakan dalam sejumlah acara. Proses pembuatan tifa ini membutuhkan waktu hingga satu minggu jika semua bahan bakunya tersedia. Karena prosesnya sedikit sulit.
Bahan dasar alat musik ini berasal dari kayu. Biasanya kayu yang diambil dari hutan akan bersihkan, kemudian dilubangi bagian tengah dan selanjutnya dihaluskan, biasanya pengrajin akan membuat ukiran papua di badan tifa tersebut, dan untuk menghasilkan suara salah satu bagian dari lubang tifa akan ditutup dengan menggunakan kulit hewan.
Alat musik tifa dapat dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan tangan, sesuai dengan irama lagu atau tarian yang akan dibawakan. Tifa juga biasa digunakan dalam setiap acara untuk pertanda pembukaan suatu kegiatan.
Yayasan belantara papua sudah memproduksi tifa sejak tahun 2005 sampai saat ini. Selain tifa ada juga sejumlah alat musik tradisional lain seperti ukulele dan sten bas, serta ada juga patung dan lukisan kesenian tradisional papua.
Harga jual satu tifa bervariasi tergantung dari ukurannya, yang dimulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Selain memproduksi alat musik tradisional, yayasan belantara papua juga mengembangkan kesenian melalui pembuatan batik. Ada dua jenis batik yang dibuat, yakni batik tulis dan batik cap. Pembuatan batik ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2016.
Bermula dari menekuni seni melukis, petrus salah satu pengarajin batik di yayasn belantara papua, mencoba menuangkan hasil karya tangannya lewat membatik, dengan mengangkat kebudayaan asli papua dari suku biak. Karena menurutnya dengan membatik karya seni yang dihasilkan dirasa tidak akan menjadi sia-sia.
Dalam membatik ada beberapa tingkat kesulitan yang di hadapi, salah satunya dalam pembuatan batik tulis, dimana pengerjaannya bisa memakan waktu hingga satu minggu, jika dibandingkan dengan pembuatan batik cap hanya dibutuhkan waktu sehari. Proses pengerjaan batik tulis selama satu minggu ini untuk kain berukuran dua hingga tiga meter.
Hasil kaya kerajinan tangan membatik juga dibagikan kepada pemuda papua lainnya lewat pelatihan. Hal ini dilakukan agar budaya papua tidak hilang dan tetap diingat lewat ukiran yang tertuang dalam membatik.
Setelah memproduksi batik papua, para pengrajin di yayasan belantara juga mempromosikan hasil kerajinan tangan mereka ke sorong dan sejumlah daerah lainnya yang ada di papua.
Penulis : KompasTV-Sorong
Sumber : Kompas TV