> >

Demo di Semarang, Rektor Unissula Ungkap Polisi Juga Tembakkan Peluru Karet: Ini Pendekatan Represif

Jawa tengah dan diy | 27 Agustus 2024, 18:03 WIB
Massa unjuk rasa di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/8/2024) malam. (Sumber: Kompas.tv/Ant/Aji Styawan)

SEMARANG, KOMPAS.TV - Rektor Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah, Gunarto mengungkapkan situasi mencekam saat aksi demonstrasi di Gedung DPRD Kota Semarang, Senin (26/8/2024) malam WIB. 

Ribuan peserta aksi demonstrasi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Jawa Tengah Menggugat atau Geram itu terlibat saling dorong dengan petugas kepolisian.

Peserta aksi demonstrasi yang terdiri dari mahasiswa, masyarakat sipil, dan pelajar itu kocar-kacir setelah polisi menembakkan gas air mata dan water cannon.

Gunarto menjelaskan bahwa polisi tidak hanya melontarkan gas air mata dan water cannon, tetapi juga menembakkan peluru karet untuk mengendalikkan massa. 

"Kemarin itu, dengan menembakan peluru karet sama gas air mata itu menjadi mencekam," jelas Gunarto, Selasa (27/8) dikutip dari laporan Kompas.com

"Ini pendekatan represif. Pendekatan represif seharusnya bisa ditinggalkan dan mengedepankan edukatif," ucap dia.

Baca Juga: Demo di Semarang dan Makassar Ricuh, Komnas HAM Desak Polisi Evaluasi Cara Penanganan Unjuk Rasa

Selain itu, Gunarto mengungkapkan sejumlah mahasiswa masih ditahan polisi. 

Gunarto pun ingin bertemu dengan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar agar mahasiswa tersebut tidak ditahan.

"Iya (datangi Mapolrestabes Semarang). Kan ada 9 mahasiswa (masih ditahan)," jelas dia.

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU