> >

BMKG Sebut Gempa Gunungkidul Dipicu Aktivitas Megathrust

Jawa tengah dan diy | 27 Agustus 2024, 08:15 WIB
 BMKG menyebut gempa bumi yang melanda Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (26/8/2024) malam, dipicu aktivitas megathrust. (Sumber: bmkg.go.id)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 (parameter terkini dari sebelumnya terdeteksi sebesar magnitudo 5,8) mengguncang Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (26/8/2024) pukul 19.59 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi ,dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan gempa tersebut dipicu aktivitas deformasi batuan di bidang kontak antarlempeng (megathrust).

Ia menyebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal.

Baca Juga: BMKG Sebut Gempa M5.5 di Gunungkidul Tidak Berpotensi Tsunami

“Akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust),” ujar Daryono, Senin, dikutip dari Antara.

Dia mengatakan gempa tektonik tersebut terjadi di Samudra Hindia, berlokasi di selatan Gunungkidul.

Episentrum gempa bumi tersebut terletak di laut dengan kedalaman 42 kilometer atau pada koordinat 8,85° LS; 110,17° BT, yang berjarak 107 kilometer arah barat daya Gunungkidul.

Analisis pemodelan BMKG mendeteksi gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI.

Baca Juga: Dampak Gempa Gunungkidul: 1 Pasar dan Sejumlah Rumah Rusak

Gempa tersebut juga dirasakan di daerah Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta dan Klaten dengan skala intensitas II-III MMI

Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Antara


TERBARU