> >

Hapus Miskin Ekstrem dan Bebas Stunting Dalam Festival KIM 2024

Sulawesi | 11 Agustus 2024, 17:38 WIB
Pembukaan Festival 2024 di Anjungan City of Makassar (Sumber: Diskominfo Kota Makassar)

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Festival 2024, sebagai upaya edukasi dan mengajak masyarakat berperan aktif dalam menghapus kemiskinan ekstrem melalui pencegahan stunting, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dan juga Kementerian, Lembaga menggelar pertunjukan rakyat dalam rangkaian acara Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Festival 2024 yang berlangsung di Anjungan City of Makassar, Pantai Losari pada 10 Agustus. 

"Kementerian Kominfo fokus menyebarkan informasi agar masyarakat keluar dari zona miskin ekstrem sehingga dapat memenuhi gizi anak agar tidak stunting ", terang Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika. 

Pertunjukan teater rakyat ini akan menampilkan AIMS Band dan Sanggar Seni Lekobodong dengan tema "Kampung yang Terusik.". Acara ini juga akan menghadirkan dr. Lula Kamal, seorang dokter yang aktif dalam kampanye kesehatan masyarakat, khususnya terkait stunting dan gizi anak.

KIM Festival 2024 yang diikuti oleh 50 KIM dari sembilan provinsi, termasuk Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah. Festival ini merupakan hasil sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Daerah dalam memperkuat peran KIM dalam menyebarkan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, angka kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 9,03 persen, mengalami penurunan sebesar 0,33 persen dari 9,36 persen pada Maret 2023. Angka 9,03 persen ini merupakan angka terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. 


Meskipun demikian, jutaan orang masih menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Kemiskinan ekstrem tidak hanya menghambat perkembangan ekonomi dan sosial, tetapi juga memicu masalah gizi seperti stunting. Stunting, yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis, berdampak pada pertumbuhan fisik dan kognitif anak-anak, serta menghambat kemampuan belajar dan produktivitas mereka di masa depan.

Pemerintah berharap festival ini akan mendorong partisipasi masyarakat dalam berbagai program pembangunan, terutama untuk mengurangi stunting dan kemiskinan ekstrem. Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, cita-cita Indonesia bebas stunting dan kemiskinan ekstrem dapat tercapai.

Penulis : KompasTV-Makassar

Sumber : Kompas TV Makassar


TERBARU