Aplikasi Penerjemah Bahasa Isyarat, Menjembatani Keterbatasan Komunikasi Penyandang Tunarungu
Jawa timur | 25 Juli 2024, 17:57 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Seorang mahasiswa Universitas Ma Chung Malang membuat aplikasi penerjemah bahasa isyarat Indonesia (Bisindo).
Aplikasi ini mampu mendeteksi dan mengklasifikasikan bahasa isyarat dengan menggunakan kamera.
Machine learning ini dibuat oleh Nico Alexander, mahasiswa studi teknik informatika.
Ia membuat aplikasi ini agar bisa menjembatani masyarakat dan penyandang tuna rungu untuk berkomunikasi.
Proses pengerjaan pun tidak mudah. Ia harus membuat dataset yang akurat dengan melibatkan konsultasi bersama tokoh bahasa isyarat.
Ia kemudian mengumpulkan foto tangan gerakan bahasa isyarat, kemudian melakukan ekstraksi koordinat dari foto-foto tersebut.
Hasilnya ada 77.000 foto yang kemudian difilter untuk menyesuaikan dengan 127 parameter di setiap baris data, guna menjadi referensi pembelajaran kecerdasan buatan.
Dari aplikasi ini total ada 77 kelas kata yang terdiri dari gerakan numerin, abjad 26 huruf dan kata sehari-hari yang dihasilkan.
"Tidak semua orang itu belajar bahasa isyarat, jadi melalui prototype ini harapan saya kedepannya bisa dikembangkan untuk menjembatani antara orang-orang tuna rungu dan juga orang-orang biasa supaya lancar berkomunikasi" Katanya.
Penulis : KompasTV-Malang
Sumber : Kompas TV