> >

NTB Dilanda Kekeringan, Dinas Pertanian Yakin Produksi Pangan Tetap Stabil

Bali nusa tenggara | 23 Juli 2024, 21:35 WIB
Foto udara kawasan persawahan yang mengering di wilayah Lombok Timur, NTB, Rabu (12/6/2024). (Sumber: Antara Foto/Ahmad Subaidi)

 

MATARAM, KOMPAS.TV - Dinas Pertanian dan Perkebunan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan kekeringan telah melanda lahan pertanian di sebagian besar wilayah provinsi tersebut akibat musim kemarau.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Muhammad Taufieq Hidayat mengatakan hampir seluruh wilayah NTB mengalami kekeringan, kecuali Kota Mataram.

"Rata-rata di NTB sudah mengalami kekeringan, kecuali Kota Mataram," kata Taufieq di Mataram, Selasa (23/7/2024), dikutip dari Antara.

Meskipun hujan sudah lama tidak turun dan kekeringan melanda banyak tempat, menurut Taufieq, dampaknya terhadap produksi pangan tidak terlalu signifikan.

Ia menjelaskan, petani di NTB mampu beradaptasi dengan kondisi alam, dengan memilih menanam komoditas yang cocok dengan musim kemarau seperti jagung dan tembakau.

Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG, 10 Wilayah Ini Waspada Hujan Lebat pada 24-25 Juli 2024

"Petani sebenarnya cerdas, mereka melihat iklim kalau (kemarau) tidak cocok padi, sehingga mereka menanam yang berpotensi (tumbuh), jangan sampai bisa tanam tetapi tidak bisa panen," tuturnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memprakirakan puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan terjadi pada Juli dan Agustus 2024.

Angin dominan dari arah timur hingga tenggara membawa massa udara kering dan dingin dari daratan Australia ke Indonesia, sehingga kurang mendukung proses pertumbuhan awan.

Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU