> >

Banjir di Gorontalo Belum Surut, 40 Ribu Jiwa Terdampak, Termasuk Anak dan Balita

Sulawesi | 13 Juli 2024, 13:56 WIB
Sejumlah wilayah masih terdampak banjir di Kota Gorontalo, Sabtu (13/7/2024) pukul 11.00 WITA. (Sumber: Lembaga Salam Puan / Mitra Save the Children Indonesia)

GORONTALO, KOMPAS.TV – Banjir dan longsor di Provinsi Gorontalo mengakibatkan sekitr 40 ribu jiwa mengungsi, termasuk anak-anak. Sejak Jumat (12/7/2024), jumlah pengungsi terus bertambah, seiring banjir yang belum juga surut di sejumlah titik.

“Sejak kemarin, tim tanggap darurat bencana kami terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan mitra lokal untuk mempersiapkan distribusi bantuan khususnya pada anak-anak dan keluarga di pengungsian,” ujar Fadli Usman, Direktur Humanitarian & Resiliensi Save The Children, organisasi non-pemerintah yang mengurusi perbaikan kehidupan anak-anak.

“Dari hasil pemantauan tim di lapangan, rata-rata di setiap titik pengungsian ada sekitar 30% jumlah anak, misalnya di salah satu pengungsian yang kami datangi ada 140 jiwa, 40 jiwa di antaranya yaitu anak-anak termasuk bayi dan balita.”

Baca Juga: Lebih Dari 20 Ribu Jiwa & Ribuan Rumah di Kabupaten Gorontalo Terdampak Banjir Luapan Danau Limboto

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, secara keseluruhan, ada 11 kecamatan di Kabupaten Gorontalo yang terdampak banjir akibat curah hujan yang lebat.

Dari 11 kecamatan itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo mencatat ada sebanyak 20.904 jiwa atau 6.152 kepala keluarga dan 4.061 rumah yang terdampak banjir.

Data sementara BPBD Provinsi Gorontalo mencatat, banjir juga melanda di beberapa kota dan kabupaten, di antaranya Kota Gorontalo dengan total 14,564 jiwa terdampak, Kabupaten Bone Bolango total 7.808 jiwa terdampak, dan Kabupaten Gorontalo dengan total 18.739 jiwa terdampak. Total, sebanyak 41.111 jiwa terdampak akibat banjir ini.

Baca Juga: Pemerintah Provinsi Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir di Gorontalo

Bencana banjir di wilayah Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, meluas menggenangi enam kecamatan dari sembilan kecamatan di kota itu. Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi yang memicu meluapnya Sungai Bone dan Bolango, ditambah aliran sungai dari Danau Limboto.

Menurut Kepala BPBD Kota Gorontalo Mahmud Baderan, banjir terparah menggenangi wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat dengan ketinggian air mencapai di atas 50 sentimeter. 

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU