Budaya Sensor Mandiri Lindungi Masyarakat dari Tontonan Negatif
Jawa tengah dan diy | 12 Juli 2024, 10:25 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri menjadi salah satu program prioritas dari Lembaga Sensor Film Indonesia sebagai upaya melindungi masyarakat dari dampak negatif film.
Di tengah kemajuan digitalisasi yang begitu pesat, film tidak hanya bisa ditonton di bioskop namun bisa melalui ponsel dan juga bisa ditonton oleh siapapun baik itu orang tua maupun anak-anak.
Hal itu yang membuat LSF menggencarkan sosialisasi budaya sensor mandiri agar masyarakat khususnya anak-anak mampu memilah dan memilih tontonan yang layak dan sesuai klasifikasi usia.
Ketua Komisi II LSF RI, Ahmad Yani Basuki mengatakan di era digital ini LSF tidak mampu mengontrol dan menyensor seluruh tayangan film yang beredar di media sosial. Untuk itu Ahmad Yani Basuki meminta kepada para orang tua untuk mengontrol tayangan anak-anak mereka dengan budaya sensor mandiri, hal ini karena menonton film yang tidak sesuai usia anak dapat memberikan dampak bagi mental, tumbuh kembang, bahkan prestasi anak.
“Film bisa menjadi pengenalan budaya tetapi film juga bisa menjadi intervensi budaya. Oleh karena itu diperlukan untuk menonton film dengan cerdas, kecerdasan untuk mampu memilah dan memilih tontonan yang layak dan sesuai dengan klasifikasi usianya. Karena menonton film yang tidak sesuai klasifikasi usianya terutaba untuk anak-anak di masa pertumbuhannya perkembangannya ingin meniru, tentu itu bisa berdampak yang sangat tidak menguntungkan bagi perkembangan pribadinya. Sementara kita tau di era teknologi informasi yang sedemikian cepat itu, film bisa beredar di berbagai macam platform media," jelas Ahmad Yani Basuki, Ketua Komisi II LSF RI.
Tayangan video yang harus dihindari mengandung unsur kekerasan, penyalahgunaan narkotika, pornografi, aksi perundungan, konten berbau sara termasuk pelecehan agama, melalui kampanye ini diharapkan masyarakat semakin sadar untuk memilih tontonan sesuai klasifikasi usianya.
#lsf #sensormandiri #film
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV