Update Banjir Bandang Sumbar, BNPB: 67 Orang Meninggal Dunia, 20 Korban Masih Hilang
Sumatra | 16 Mei 2024, 08:30 WIBJAKARTA, KOMPASTV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Rabu 15 Mei 2024, pukul 12.10 WIB, sebanyak 67 orang meninggal dunia akibat bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang sejumlah daerah di Sumatra Barat.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, korban hilang sebanyak 20 orang, 989 KK terdampak, serta 44 orang mengalami luka-luka.
Sementara berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Agam, korban meninggal dunia menjadi bertambah menyusul korban yang hilang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan petugas gabungan masih akan terus melakukan pencarian korban yang masih hilang.
"Kita semua di sini ada pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota, bersatu semuanya bekerja bersama-sama termasuk dalam proses pencarian dan evakuasi korban di mana kami terus lakukan sampai bapak ibu ahli waris mengatakan stop baru kita berhenti, artinya kita maksimalkan untuk terus melakukan pencarian di samping penanganan darurat yang lain dikerjakan," kata Suharyanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/5/2024).
Seperti diketahui bencana banjir bandang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam yang melanda Tanah Datar, Agam, Padang Panjang, dan Padang Pariaman.
Baca Juga: Jembatan Putus Diterjang Banjir Lahar Hujan Marapi, 2 Wilayah di Tanah Datar Terisolasi
Pastikan Bantuan Logistik
Suharyanto memastikan pihaknya akan memenuhi kebutuhan logistik seperti i sembako, kebutuhan bayi, pampers, pembalut, mukena bagi warga yang mengungsi.
Hal itu diungkapkan Suharyanto saat meninjau lokasi pengungsian di Simpang Manunggal, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar dan pos pengungsian di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Pada agenda tersebut Kepala BNPB berkesempatan untuk berdialog langsung dengan para pengungsi sekaligus memberikan dukungan moril bagi warga terdampak.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV