Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sumbar sampai 22 Mei, BMKG: Segera Amankan Zona Rawan Bencana
Sumatra | 14 Mei 2024, 09:01 WIBPADANG, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini cuaca ekstrem di Sumatera Barat (Sumbar) yang berlangsung sampai dengan 22 Mei 2024.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut potensi turun hujan berintensitas sedang, lebat-sangat lebat selama sepekan ke depan masih akan terjadi di wilayah Sumbar.
Oleh karena itu, pihak BMKG memprediksi akan ada potensi banjir lahar dingin susulan yang akan terjadi di jalur aliran lahar Gunung Marapi setelah banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (11/5) malam.
Guyuran hujan yang bercampur partikel pasir-pasir halus, kata Dwikorita, menjadikan aliran pekat yang sanggup mengangkut sebuah mobil truk, menggelontorkan bebatuan berdiameter 2-3 meter dari bagian puncak gunung ke bawah.
Baca Juga: Waspada! BMKG Sebut Potensi Banjir Lahar Dingin Susulan di Sumbar Lebih Besar dari Sebelumnya
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang diterima BMKG, ada sebanyak 28 jalur aliran lahar Gunung Marapi yang berhulu ke sungai pada sisi utara, selatan dan timur gunung api itu, di antaranya merupakan wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang yang beririsan langsung.
"Karena permukaan sungai ini sudah penuh oleh endapan dari banjir lahar fase sebelumnya, maka potensi menjangkau ke kampung-kampung juga besar," kata Dwikorita, Selasa (14/5/2024) seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: [FULL] Bupati Tanah Datar Ungkap Kendala Evakuasi Imbas Banjir Bandang Sumbar
Dwikorita memastikan, pihaknya akan selalu melaporkan kondisi cuaca setiap hari dan sesegera mungkin menerbitkan informasi peringatan dini bencana dengan ketepatan tiga jam ke depan sebelum kejadian. Dengan begitu diharapkan masyarakat dan petugas gabungan bisa mengambil langkah cepat evakuasi diri.
"Rekomendasi kami untuk segeralah mengamankan zona-zona rawan wilayah pemukiman, jalan, jembatan, karena bencana susulan sangat mungkin terjadi kalau masih hujan," kata dia.
Penulis : Dian Nita Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV