Catatan Terakhir Rio Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Saya Dilahirkan Angkat Derajat Keluarga
Bali nusa tenggara | 10 Mei 2024, 05:56 WIBBALI, KOMPAS.TV - Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran atau STIP yang tewas dianiaya senior meninggalkan catatan terakhir sebelum tewas dianiaya oleh seniornya.
Catatan yang ditulis dengan tangan oleh korban Putu Satria atau biasa disapa Rio tersebut berhasil ditemukan oleh ibundanya, Ni Nengah Rusmini.
Rusmini pun tak mampu membendung air matanya ketika membaca catatan terakhir anaknya tersebut di sebuah buku tulis.
Baca Juga: Taruna STIP Putu Satria Dianiaya Senior hingga Tewas, Ibu Korban: Keluarga Pelaku Belum Minta Maaf
Diduga, catatan terakhir korban Rio tersebut ditulis belum lama ini.
Dalam catatan tersebut, Rio mengungkapkan harapan dan cita-citanya di masa depan.
Berikut ini catatan terakhir korban:
"Saya orang yang mudah bergaul dan beradaptasi, kekurangan saya pelupa.
Saya dilahirkan untuk mengangkat derajat keluarga.
Tugas saya di keluarga adalah memberikan contoh kepada adik-adik saya.
Tugas saya kepada negara, adalah mengabdi dan membangun bangsa ini.
Tugas saya untuk diri sendiri adalah, menjadi seseorang yang bermanfaat pada lingkungan."
Demikian bunyi catatan Rio yang kemudian dibaca oleh ibundanya. Rusmini yang membaca catatan itu pun tak kuasa menahan tangis.
Apalagi, kata dia, sang anak laki-lakinya itu memiliki motivasi yang kuat untuk mengangkat derajat keluarga hingga menjadi contoh tauladan bagi adik-adiknya.
Rusmini mengaku menemukan buku yang memuat catatan terakhir korban tersebut di kamar sang anak.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/TribunBali