Dinas LHKP Mulai Gunakan Cara Budidaya Maggot Tangani Masalah Sampah Organik
Papua maluku | 23 April 2024, 20:43 WIBSORONG, KOMPAS.TV - Menelusuri budidaya maggot di jalan Jambu Kelurahan Malawili, Aimas Kabupaten Sorong. Melalui tempat ini dinas lingkungan hidup kehutanan dan pertanahan Provinsi Papua Barat Daya mau menunjukan strategi pengelolaan sampah organik sehingga bernilai ekonomis.
Budidaya maggot untuk pengelolaan sampah organik ini diadopsi dari wilayah bagian Barat Indonesia. Dimana dengan menggunakan maggot sampah dapat mudah teratasi. Sebanyak 10.000 maggot dapat menghabiskan 1 kilogram sampah organik dalam waktu 24 jam.
Maggot sendiri berasal dari larva atau lalat hitam yang bermanfaat untuk mengurai sampah. Seperti halnya belatung maggot berguna secara ekologis dalam proses dekomposisi bahan organik. Maggot ini mengkonsumsi sampah sayuran dan buah serta makanan lain pada umumnya.
Dinas lingkungan hidup kehutanan dan pertanahan Provinsi Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu mengatakan, lokasi ini akan menjadi pusat pembelajaran mengurai sampah organik melalui budidaya maggot, dengan sendirinya dapat membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat.
Salah satu keunggulan dari maggot juga bisa dijadikan sebagai pakan ternak seperti ikan lele, karena memiliki kandungan protein yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan pakan organik. Dimana perharinya jumlah pakan lele yang berasal dari maggot mencapai 10 kilogram.
Salah satu peternak lele di kabupaten Sorong mengakui pakan lele dari maggot belum dapat sepenuhnya digunakan, karena stok maggot yang ada belum mencukupi untuk pakan lele sepenuhnya, sehingga perlu tambahan makanan organik. Padahal jika sepenuhnya pakan tersebut berasal dari maggot, maka proses perkembangan lele lebih cepat dan hasil panen pun akan semakin lebih baik.
Penulis : KompasTV-Sorong
Sumber : Kompas TV