Remaja di Demak Rusak Jembatan demi Truk Sound System, Sopir Sebut Ide Perusakan dari Warga Sendiri
Jawa tengah dan diy | 9 April 2024, 11:38 WIBDEMAK, KOMPAS.TV - Eko Yatno (39), salah satu sopir truk yang mengangkut sound system ke Desa Babad, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengaku tak terlibat dengan perusakan pagar jembatan.
Eko mengatakan bahwa pihaknya hanya memberikan informasi kepada warga yang menjadi panitia takbir keliling bahwa truk sound tidak dapat melintasi jembatan.
Sopir asal Surabaya itu menegaskan bahwa ide merusak pagar jembatan datang dari warga sendiri, bukan dari para sopir truk.
Baca Juga: Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumut Gelar Salat Idulfitri Hari Ini
“Kalau diukur tidak bisa lewat jembatan, monggo sampean panitia warga. (Usul perusakan) bukan dari kita, dari warga sendiri. Kalau kita kan cuma mengukur, ngasih tahu (truk) tidak muat, begitu saja,” kata Eko, Senin (8/4/2024).
Eko menegaskan bahwa pihaknya hanya bertugas untuk mengantarkan sound system saja.
Dalam perjalanannya mengantar sound system, Eko mengaku bertemu dengan sopir truk lain yang mengantarkan sound system untuk takbir keliling di Desa Babad.
“Masnya (dari) Magetan, satunya (dari) Malang. Satu desa tapi beda-beda penyewa, beda RT setiap musala,” ucap Eko.
Ia mengungkapkan bahwa biaya sewa truk berisi 8 sound system yang dikemudikannya mencapai Rp16 juta per hari. Adapun, untuk 10 sound system dihargai Rp20 juta.
“Disewa buat besok sebenarnya. Disewa buat takbiran, takbir keliling.”
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com