Tradisi Unik Sambut Ramadan di Boyolali
Jawa tengah dan diy | 12 Maret 2024, 11:39 WIBBOYOLALI, KOMPAS.TV - Sejumlah anak-anak mulai dari kelas satu hingga kelas enam mengikuti gelaran acara tangkap ikan yang digelar di sebuah wahana wisata air di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Sambil menggunakan jaring kecil ataupun dengan tangan kosong, anak-anak ini rebutan menangkap ikan nila yang disebar oleh panitia acara, Minggu (10/3/24) siang. Tradisi tangkap ikan ini menjadi hal unik yang bertujuan untuk menyemangati anak-anak dalam menyambut bulan Ramadan.
“Tadi nangkap ikannya pakai jaring atau pake tangan. Nangkap ikannya susah tapi seru. Aku dapat hadiah kipas,” ungkap Alif, peserta rebutan ikan.
Diawali dengan kirab menuju mata air Tirtomarto Pengging, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pasangan duta wisata Mas Mba Boyolali 2023 melakukan proses siraman, Sabtu (09/03/24) siang. Salah satu petilasan yang dibangun di masa Kerajaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun Pakubuwono X inilah, tradisi Padusan dilakukan. Memiliki makna menyucikan diri jelang bulan Ramadan, para peserta mandi bersama agar kondisi tubuh dan pikiran senantiasa bersih selama Ramadan.
“Tradisi Padusan muncul ketika agama Islam masuk di masa Kerajaan Demak. Saat itu, para wali memformulasikan bagaimana adat dan budaya bisa asimilasi dengan ajaran Islam. Tradisi Padusan ini sudah ada sejak abad ke 16, kemudian turun-temurun ke Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram, dan akhirnya ke Keraton Surakarta bahkan hingga kini,” jelas Surojo, Budayawan.
Di Sungai Kalitalang yang berada di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali sejumlah warga menjalankan tradisi cuci tikar atau karpet masjid. Hal ini bertujuan agar puasa Ramadan dijalani dengan penuh kesucian. Diharapkan tradisi kearifan lokal seperti ini dapat terus dilestarikan hingga anak cucu nanti.
#tradisipadusan #menjelangramadan #boyolali
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV