Kronologi Pengawas TPS Diduga Lecehkan Anggota KPPS di Jaksel, Terjadi usai Antar Kotak Suara
Jabodetabek | 27 Februari 2024, 15:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - IA, pegawas tempat pemungutan suara (TPS) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap WI (19), anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 69 Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.
Kakak WI yang berinisial IH (25) menceritakan kronologi dugaan pelecehan yang terjadi pada 15 Februari 2024 dini hari, ketika WI, IA, dan Ketua KPPS berinisial IV mengantarkan kotak suara ke gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tingkat kecamatan.
Proses pengantaran mulanya berjalan baik. IV bertugas menyetir mobil, IA duduk di kursi depan samping sopir, sedangkan WI duduk di kursi belakang.
Baca Juga: Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan usai Dilaporkan atas Dugaan Pelecehan Seksual
“Karena adik saya kelelahan, dia akhirnya enggak ikut membantu nurunin logistik di lokasi,” ucap WI, Selasa (27/2/2024).
WI pun tertidur di dalam mobil. Ketika ia bangun, rupanya mobil sudah bergerak dalam perjalan pulang. Namun, kejanggalan terjadi, di mana IA yang mulanya duduk di kursi depan, kini pindah di kursi belakang dekat WI.
“Jadi kursi di samping sopir itu kosong pas pulang,” ucap IH.
Menyadari WI sudah bangun, AI pun menanyakan kondisinya. Ia menanyakan apakah WI dalam kondisi kedinginan atau tidak sembari memegang tangan korban tanpa persetujuan.
WI yang kebingungan ketika AI memegang tangannya. Namun, ia berusaha berpikir positif.
“Adik saya mikirnya waktu itu gini, 'Oh, mungkin bapak ini anggap saya sebagai anaknya. Jadi megang-megang tangan'. Soalnya si pelaku ini udah tua banget, usianya mungkin di atas 60 tahun,” terang IH, seperti dikutip dari Kompas.com.
Tindakan AI semakin tak dapat ditoleransi. Ia tiba-tiba mencium kedua telapak tangan WI berulang kali hingga korban merasa risih dan ketakutan.
WI ingin berteriak, tetapi tidak berani melakukan perlawanan. Hingga mobil hampir tiba di apartemen, tindakan AI semakin jauh, ia berusaha mencium WI dengan mengarahkan kepalanya ke wajah korban.
WI sontak terkejut dan langsung mengelak.
Baca Juga: Alasan Korban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Baru Lapor, Singgung soal Relasi Kuasa
Saat mobil sudah masuk ke area apartemen, IV selaku Ketua KPPS pun langsung meminta WI untuk turun. Begitu turun, WI langsung kabur.
“Dia benar-benar ketakutan, apalagi ini pertama kalinya mengalami hal seperti itu,” ungkap IH.
WI yang baru pindah ke Apartemen Kalibata City sekitar 6 bulan yang lalu, bingung harus melapor ke mana. Hingga akhirnya IH yang mengetahui peristiwa itu melapor ke pengurus RT setempat.
Dengan dibantu lembaga bantuan hukum, IH dan WI pun melapor ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut telah terdaftar dengan nomor LP/B/539/II/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tanggal 21 Februari 2024.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com