Militer Israel Serang Posko Pengungsian, Jaringan Komunikasi di Gaza Sempat Putus
Sulawesi | 26 Januari 2024, 15:59 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Militer Israel kian membabi buta menyerang wilayah Gaza.
Militer Israel tidak pandang bulu area mana yang menjadi sasaran serangan.
Karena makin lama, sasaran serangan merupakan tempat-tempat warga tak berdosa terpusat.
Terakhir, tank dan pasukan darat Israel menyerang penampungan warga Palestina milik PBB di Khan Younis.
Pejabat PBB menyebut, serangan juga mencakup wilayah rumah sakit Nasser, dan sejumlah fasilitas kesehatan lainnya.
Tak puas membunuh warga di pengungsian, tank Israel juga menembak ke arah kerumunan warga yang sedang mengantre mendapatkan makanan.
20 orang tewas dan 150 lainnya luka-luka.
Para korban segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.
Pertempuran di Khan Younis membuat 2 rumah sakit tak dapat dijangkau, sementara 1 rumah sakit lainnya kini harus mengevakuasi pasiennya ke lokasi yang lebih aman.
Akibatnya, banyak pasien yang telantar dan dirawat dengan cara yang tidak memadai
Melihat kekejaman militer Israel, Indonesia terus menyerukan pembelaannya terhadap Palestina, hal ini terlihat dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB yang dihadiri oleh Menlu RI, Retno Marsudi.
Bahkan Menlu Retno melakukan aksi walk out atau keluar ruang rapat, ketika Duta Besar Israel untuk PBB memberikan pernyataan.
Indonesia sudah hadir 3 kali dalam debat Dewan Keamanan PBB, membahas konflik Israel-Palestina.
Usai debat, Menlu Retno Marsudi menjelaskan, Indonesia mempertanyakan resolusi PBB tentang Palestina yang telah dilaksanakan.
Karena Menlu menilai, banyak resolusi yang dilanggar, tetapi tidak ada sanksi bagi pelanggar.
Sementara itu, meski masih dibatasi pemerintah Israel, bantuan internasional terus berdatangan ke perbatasan Gaza, di Rafah.
Ribuan warga Gaza juga kembali mengungsi lebih jauh ke selatan, memadati perbatasan Palestina dengan Mesir.
Karena 85 persen wilayah Palestina kini telah menjadi zona perang.
Menurut data kementerian kesehatan Gaza, korban tewas telah melebihi 25.700 orang, dan melukai 63.000 lainnya.
Penulis : KompasTV-Makassar
Sumber : Kompas TV