Investasi Bodong Berkedok Koperasi di Sumbar Telan 16 Ribu Korban, Kerugian Rp15 Miliar
Sumatra | 17 Januari 2024, 13:56 WIBPADANG, KOMPAS.TV - Sebanyak 16.000 warga Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), menjadi korban kasus dugaan investasi bodong sebuah koperasi Lumbung Pitih.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan bahwa kasus ini dilaporkan sejak September 2023 ke Polres Dharmasraya. Polda Sumbar lantar mengambil alih kasus tersebut.
“Saat ini kasus sedang diproses di Polda Sumbar. Sebelumnya ada di Polres Dharmasraya, karena sudah menjadi atensi, kasusnya kita tarik ke Polda,” kata Suharyono, Selasa (16/1/20234).
Baca Juga: 76 Pensiunan Guru Tertipu Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 14 Miliar
Ia menjelaskan bahwa kasus investasi bodong berkedok koperasi ini sudah naik ke tahap penyidikan. Namun, hingga kini, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Polda Sumbar masih merinci modus pelaku dalam melancarkan aksinya hingga mampu menelan 16.000 korban.
“Untuk sekarang masih dugaan investasi bodong ya. Kita sedang sidik dan menggalinya,” ucap Suharyono.
Tukang Jamu hingga Pedagang jadi Korban
Terpisah, anggota DPR RI Andre Rosiade mengatakan bahwa ia sempat berkunjung ke Dharmasraya dan bertemu dengan para korban. Ia mengatakan bahwa korban dugaan investasi bodong ini berasal dari berbagai latar belakang.
Pelaku menemui korban dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan uang. Ada yang menyetor Rp500 ribu hingga jutaan.
“Saya bertemu warga yang menjadi korban koperasi itu. Mereka mengadu. Ada tukang jamu, ada pedagang. Uangnya ada Rp500 ribu, Rp1 juta, ada Rp5 juta. Uangnya bertahun-tahun terbenam,” kata Andre, seperti dikutip dari Kompas.com.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com