> >

Rekaman CCTV Detik-detik Pedagang Semangka Tewas Usai Disiram Air Keras dan Dibacok dengan Celurit

Jabodetabek | 10 Januari 2024, 05:30 WIB
Terekam detik-detik pedagang semangka di Kramatjati disiram air keras lalu dibacok seorang pria bermasker yang diketahui bernama Dede Jaya. Korban (kiri), pelaku (kanan). (Sumber: Tangkapan layar video via TribunJakarta.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Detik-detik aksi pembunuhan terhadap Sutomo yang merupakan pedagang semangka oleh pelaku bernama Dede Jaya terekam oleh kamera pengawas CCTV.

Diketahui, kamera CCTV tersebut terpasang di kios semangka yang dijaga oleh korban di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dalam rekaman CCTV yang beredar di media sosial, korban semula yang sedang melayani pembeli tiba-tiba didatangi pelaku Dede yang kala itu menggunakan masker dan sweater.

Baca Juga: Pedagang Semangka di Kramat Jati Dibunuh, Korban Disiram Air Keras dan Dibacok saat Layani Pembeli

Tanpa basa-basi, pelaku menyiramkan cairan yang diduga air keras ke tubuh Sutomo. Air keras tersebut tampak mengenai hampir seluruh badan Sutomo hingga membuatnya merintih kesakitan.

Di saat Sutomo merasakan tubuhnya seperti terbakar, pelaku kemudian memukuli korban. Saat itu, korban Sutomo hanya bisa menunduk pasrah sampai akhirnya Dede mengeluarkan sebilah celurit dari dalam sweaternya.

Dede kemudian membacok Sutomo beberapa kali hingga membuat tubuh korban berlumuran darah. Saat melakukan pembacokan tersebut, Dede sambil berteriak bak meluapkan amarahnya.

Setelah dibacok beberapa kali hingga celuritnya menancap di bahu, tubuh Sutomo akhirnya ambruk. Sementara pelaku Dede langsung kabur setelah melakukan aksinya tersebut.

Dari rekaman video CCTV, terlihat ada beberapa orang yang melihat kejadian saat Sutomo dibacok oleh pelaku Dede. Namun, mereka hanya diam mungkin karena ketakutan menjadi sasaran pelaku.

Baca Juga: Pembunuh Pedagang Semangka di Pasar Kramat Jadi Tersangka, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Kemudian, Sutomo yang saat itu dalam keadaan duduk bersimbah darah sempat melambaikan tangannya dan berteriak meminta tolong.

Setelah peristiwa penyerangan itu, Sutomo sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun, nyawanya tak tertolong.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : TribunJakarta/Kompas.com


TERBARU