Aktivitas Truk Tambang di Parung Panjang Meresahkan Warga, Jalan Rusak Debu Beterbangan
Jawa barat | 19 Desember 2023, 18:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kabar meninggalnya ibu dan anak akibat tertimpa truk muatan tambang di Jalan Sudamanik, Desa Gorowong, Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah menyisakan duka mendalam.
Adalah Isnawati (34) dan anaknya, Nazira (6), yang meninggal karena tertimpa truk muatan tambang pada Minggu (17/12/2023) pukul 15.30 WIB.
Saat itu, ada dua truk muatan tambang yang melintas di persimpangan jalan. Salah satu truk yang melaju kencang hendak menghindari lubang. Sopir membanting setir, tetapi truk malah terguling.
Pada saat yang sama, Isnawati dan anaknya yang menaiki sepeda motor, tengah melintas di jalan tersebut. Keduanya pun tertimpa truk beserta muatannya dan meninggal dunia di tempat.
Baca Juga: Sempat Kabur, Sopir Truk yang Timpa Ibu dan Anak hingga Tewas di Parungpanjang Menyerahkan Diri
Jalan Hancur dan Debu Beterbangan
Masalah jalan di Parung Panjang telah menjadi polemik sejak lama. Salah satu warga Parung Panjang, Nur Aditya Putra (42), mengatakan kondisi jalan kini hancur, berlubang, dan bergelombang akibat aktivitas truk muatan tambang.
Ia mengatakan insiden yang menewaskan Isnawati dan anaknya adalah bukan kali pertama terjadi. Menurutnya, jalan yang rusak itu telah menelan banyak korban.
“Banyak korban nyawa melayang karena jalanan yang rusak sehingga menyebabkan truk terbalik,” kata pria yang akrab disapa Tio itu kepada Kompas.tv, Selasa (19/12/2023).
Tio menilai kondisi truk yang kurang mendapatkan perawatan, terutama dari segi rem, membahayakan warga sekitar. Terlebih, truk-truk tersebut kerap melintas dengan muatan yang melebihi kapasitas.
Hal itulah yang membuat jalan di Parung Panjang rusak parah. Jalan sempat diperbaiki, tetapi kembali hancur karena aktivitas truk tambang yang berlalu lalang.
Tingginya aktivitas truk-truk tambang yang berbaur dengan lalu lintas warga sekitar membuat kondisi jalan sangat berdebu. Warga pun dihadapkan dengan masalah pernapasan dan mata perih.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV