Pelatih Silat Ditangkap Polisi karena Muridnya Tewas usai Latihan, Korban Ditendang hingga Terpental
Jawa timur | 26 November 2023, 07:20 WIBTULUNGAGUNG, KOMPAS.TV - Pria berinisiial DAR, pelatih silat yang menyebabkan salah satu siswa atau anak didiknya meninggal saat latihan bela diri ditahan oleh Polres Tulungagung.
Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, penahanan terhadap pria berusia 25 tahun itu dilakukan setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka.
"Saudara DAR ini sudah kami tetapkan sebagai tersangka," kata Teuku Arsya saat gelar perkara kasus tersebut di Mapolres Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (25/11/2023).
Baca Juga: Penjelasan Polisi soal Viral Mahasiswa Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bali, Disebut Korban Pembunuhan
Menurut Teuku Arsya, DAR memenuhi unsur untuk dinaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka karena menjadi pihak penanggung jawab dalam latihan bela diri.
Selain itu, kata Teuku Arsya, penyebab kematian anak didiknya karena korban dilatih ketahanan tubuh dengan menerima pukulan dan tendangan.
"Tersangka lalu memukul siswanya sebanyak satu kali dengan posisi jari terbuka, dan mendorong korban sebanyak satu kali dengan posisi jari menggenggam menggunakan kedua tangan," ucapnya.
Pada percobaan pukulan pertama, kata Teuku, siswanya tidak mengeluhkan sakit.
Pelaku DAR lalu kembali memukul keempat siswanya dengan tangan mengepal pada bagian perut dan menendang paha siswa sebanyak dua kali.
"Lalu tersangka menendang korban pada bagian dada hingga korban terpental ke belakang," tutur Teuku Arsya.
Baca Juga: Deretan Kejanggalan Kaus Aldi, Mahasiswa Asal Siborong-borong yang Tewas di Bali
Korban yang masih kelas IX itu lalu disuruh relaksasi dengan tubuh menekuk menghadap atas, karena merasa kesakitan.
Sekitar pukul 19.00 WIB, latihan berakhir, korban lalu pulang ke rumah.
Kemudian, lanjut Teuku Arsya, pada keesokan harinya korban mengeluh kepada ibunya bahwa punggung bagian kirinya terasa sakit.
Pada Senin (20/11/2023) korban kembali mengeluhkan sakit pada punggungnya dan diberi diolesi obat pereda nyeri oleh ibunya.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV