Dokter Qory Jalan Kaki Cari Perlindungan Usai Alami KDRT, Petugas P2TP2A: Dia Takut dan Trauma Berat
Jawa barat | 18 November 2023, 14:31 WIBBOGOR, KOMPAS.TV - Pengurus Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bogor, Saryuni, menceritakan momen Qory Ulfiyah Ramayanti (37), ketika mencari perlindungan usai mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Saat tiba di rumah aman P2TP2A, Qory mengaku sempat bingung mencari tempat perlindungan. Ia berjalan kaki dari rumahnya di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, menuju rumah aman P2TP2A pada Senin (13/11/2023).
Perempuan yang berprofesi sebagai dokter itu tiba di rumah aman pada pukul 20.00 WIB. Ia sempat ditawari untuk diantar ke rumah kerabat dan keluarganya, tetapi menolak.
Baca Juga: Dokter Qory yang Dilaporkan Hilang Ditemukan, Korban Kabur ke Rumah Aman P2TP2A Minta Perlindungan
“Awalnya dia datang hari Senin sekitar jam 8 malam. Kantor saat itu sudah tutup. Nah, waktu itu (kedatangan ditanya) dia nggak mau ke rumah kerabatnya dan langsung ke sini,” kata Saryuni, Sabtu (18/11/2023).
Qory datang tanpa membawa barang apapun. Saryuni bilang, ia tampak murung dan kelelahan. Terlebih, Qory tengah mengandung dengan masa kehamilan enam bulan.
Saryuni bilang, Qory sangat membutuhkan bantuan dan perlindungan. Kepada petugas, Qory mengaku ketakutan usai mendapatkan KDRT dari suaminya, Willy Sulistio (39).
Petugas langsung melakukan asesmen dan memberikan perlindungan kepada perempuan 37 tahun tersebut.
Setelah kondisinya lebih baik, Qory pun diperiksa. Hasilnya, Qory mengalami depresi dan trauma berat akibat mengalami tindakan kekerasan berulang kali. Petugas yang memeriksa juga menemukan luka fisik di kepala, paha, dan punggung.
"(Luka lebam) ada di paha dan punggung karena ditendang. Kalau kepala itu pusing karena diinjak dan ditendang. (Psikisnya) trauma yang cukup berat," ucap Suryani.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com