AC LRT Jabodebek Bocor, Set Kereta Diganti dan Dibawa ke Depo untuk Diperbaiki
Jabodetabek | 23 September 2023, 22:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Manajemen Light Rail Transit atau Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek menyatakan akan segera melakukan perbaikan pada train set (TS) atau rangkaian kereta yang mengalami kebocoran pada bagian penyejuk udara atau air conditioning (AC) pada Sabtu (23/9/2023) sore. Akibat kebocoran AC, terdapat genangan air di lantai LRT Bekasi rute Jatimulya-Dukuh Atas yang tentunya mengganggu kenyamanan penumpang.
Kepala Humas LRT Jabodebek Kuswardojo juga meminta maaf atas kejadian tersebut. Setelah mendapat laporan, rangkaian kereta yang AC-nya bocor sudah diganti dengan rangkaian kereta yang lain.
"Betul, terjadi kebocoran AC di rangkaian kereta (train set/TS) 18. TS 18 yang mengalami kebocoran AC sudah diganti dengan TS lainnya di Jatimulya," kata Kuswardojo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/9).
Baca Juga: Pendaftaran Uji Coba KA Cepat Tahap 2 Dibuka Besok! Ini Link, Syarat dan Ketentuannya
"TS 18 kami bawa ke depo untuk dicari penyebabnya dan dilakukan perbaikan. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," tambahnya.
Sebelumnya, info bocornya AC di LRT Jabodebek dibagikan oleh salah satu akun Instagram komunitas pengguna kereta, @jalur5. Dari video yang diunggah, terlihat air menetes cukup deras dari AC LRT dan membasahi lantai set kereta yang berada paling belakang itu.
“@lrt_jabodebek, banjir nih min LRT nya. Rute Jatimulya-Dukuhatas,” tulis keterangan di video itu.
Saat ini, LRT Jabodebek masih memberlakukan tarif promosi, yaitu Rp5.000. Namun, tarif promo itu akan berakhir pada bulan September 2023. Per 1 Oktober 2023 hingga Februari 2024, tiket LRT Jabodebek dikenakan harga tarif promo kedua, yakni maksimal Rp20.000.
Baca Juga: Jumlah Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Jarak Waktu Kedatangan Antarkereta Jadi Lebih Singkat
Akan tetapi, perubahan tarif yang akan berlaku sepekan lagi ini tidak disambut baik oleh warga. Sejumlah penumpang LRT menilai tarif itu masih tergolong mahal untuk transportasi umum.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber :