Tekan Angka Stunting, Posyandu Satelit Buka Setiap Hari
Jawa tengah dan diy | 8 September 2023, 13:34 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Setiap negara mengalami permasalahan gizi. Menurut Global Nutrition Report tahun 2018, sebanyak 22,2 persen atau 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting, 7.5 persen atau 50,5 juta mengalami penurunan berat badan akut dan parah dan 5,6 persen atau 38,3 juta mengalami kegemukan.
Sementara berdasarkan riset kesehatan dasar atau Riskesdas 2018 di Indonesia yang merupakan negara ke 5 jumlah balita tertinggi mengalami stunting 30,8 persen , penurunan berat badan akut dan parah 10,2 persen serta kegemukan 8,0 persen.
Melihat kondisi tersebut , perlu langkah konkret untuk menurunkan stunting secara efesien. Dengan kehadiran posyandu satelit yang dibuka setiap hari, diharapkan angka stunting bisa ditekan serendah mungkin hingga zero stunting.
“Kalo posyandu yang sudah berjalan itu bukaknya satu bulan sekali, dan balita yang diurus itu 100 sampai lebih dari 100. Sedangkan kalo posyandu satelit kan hanya satu wilayah RT atau dasawisma itu bisa dibuak setiap hari dan alatnya stay di situ,” ujar Sri Achadi Nugraheni, inisator posyandu satelit.
Kehadiran posyandu satelit yang keberadaannya ada di wilayah RT atau dawis disambut baik Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang yang bisa mengcover masyarakat yang belum aktif ke posyandu konvensional.
“Keaktifan posyandu di Kota Semarang ini sekitar 83 persen. Harapannya yang 17 persen ini akan ditutup oleh adanya posyandu satelit yang dilakukan ditiap RT atau dasawisma,” kata Abdul Hakam, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Penanganan stunting posyandu satelit dimulai dari masa kehamilan hingga bayi berusia dua tahun di mana pada masa itu bayi serta baluta terjadinpertumbuhan dan perkembangan otak hingga 100 persen.
#semarang #stunting #posyandu
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV