> >

Temukan Luka akibat Senjata Tajam di Jenazah Aktivis Perempuan Papua, Polisi Tunggu Hasil Autopsi

Papua maluku | 31 Agustus 2023, 18:47 WIB
Proses evakuasi jenazah aktivis perempuan Papua Michelle Kurisi. Polisi menemukan luka akibat senjata tajam pada jenazah aktivis perempuan Papua Michelle Kurisi, namun masih akan menunggu hasil autopsi. (Sumber: Satgas Damai Cartenz via Kompas.com)

JAYAPURA, KOMPAS.TV  - Polisi menemukan luka akibat senjata tajam pada jenazah aktivis perempuan Papua Michelle Kurisi, namun masih akan menunggu hasil autopsi.

Michelle Kurisi merupakan aktivis perempuan yang diduga dibunuh oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jayawijaya, AKBP Herie Wibowo menjelaskan hal itu setelah jenazah Michelle dievakuasi dari Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya ke RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (31/8/2023).

"Dari sisi visual tadi terlihat hanya (luka akibat) senjata tajam, tetapi nanti kita tunggu hasil otopsi," ungkapnya melalui telepon.

Baca Juga: Pemprov Papua Barat Serahkan Aset Rp 1,7 Triliun ke Papua Barat Daya

Ia menjelaskan, dirinya turut serta dalam proses evakuasi jeenazah tersebut, dan berada di rombongan kedua.

"Jenazah tadi rombongan pertama sudah tiba di RSUD Wamena, saya ada di rombongan kedua, masih di jalan," ujarnya, dikutip Kompas.com.

Diketahui, polisi menemukan jenazah Michelle Kurisi di Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Kamis (31/8/2023).

Sebelumnya, sempat beredar video dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengklaim membunuh aktivis perempuan tersebut.

Baca Juga: Pemprov Papua Barat Serahkan Aset Rp 1,7 Triliun ke Papua Barat Daya

Dalam rilis dan video yang tersebar, pihak TPNPB menuding korban adalah anggota intelijen TNI-Polri yang ingin mengambil data mengenai KKB.

"Jenazah ditemukan di Distrik Kolawa, saat ini tim gabungan TNI-Polri sedang melakukan evakuasi," kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua, Brigjen Ramdani Hidayat.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas.com


TERBARU