Digitalisasi dan Hilirisasi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Sumatra | 25 Agustus 2023, 15:04 WIBBANDA ACEH, KOMPAS.TV - Inflasi telah menjadi momok semua negara, termasuk Indonesia. Pemerintah melakukan berbagai langkah strategis untuk menekan laju inflasi, baik di pusat maupun daerah. Di tengah gejolak global pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif 5,17 persen di semester II 2023. Inflasi nasional berada di kisaran 3.08 persen. Aceh sendiri mencatat pertumbuhan ekonomi 4,37 persen dengan inflasi 2,02 persen.
Pertumbuhan ekonomi dan penekanan laju inflasi ini tidak lepas dari kerja tim pengendali inflasi pusat, daerah dan gerakan Nasional pengendalian inflasi pangan. Saat ini, Bank Indonesia dan pemerintah menjadikan dua program unggulan mendukung ketahanan nasional yaitu digitalisasi dan hilirisasi pertanian. Dua strategi ini menjadi sinergi dan inovasi untuk menjaga ketahanan pangan nasional saat ini, serta komitmen dalam memperkuat pengendalian inflasi pangan termasuk memastikan terkendalinya inflasi melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan ini. Gerakan ini, untuk membangun sinergitas, mendorong produksi, hilirisasi dan ketahanan pangan dengan digitalisasi ekonomi.
Digitalisasi produksi pangan salah satunya dapat diwujudkan dengan penyusunan bisnis model digital farming, urban farming, hingga digitalisasi pemasaran termasuk fasilitasi qris bagi pedagang. Konsep ini akan mampu mendorong produktivitas guna mendukung stabilitas harga dan ketahanan pangan. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh, Rony Widijarto menegaskan, tahun 2023 ini, tim pengendali inflasi pusat dan daerah serta gerakan nasional pengendali inflasi pangan membangun tujuh program unggulan yang bersifat struktural, fordward looking dan berbasis digital diantaranya, kegiatan operasi pasar atau pasar murah, penguatan ketahanan pangan strategis, perluasan kerjasama antar daerah dan penguatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.
Hilirasi sektor pangan di akui juga menjadi kekuatan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. Selain hilirisasi komoditas, pengolahan dan pemasaran menjadi hal yang mesti dibenahi, agar petani atau pelaku UMKM nantinya mampu menghasilkan produk yang punya nilai tambah. Apalagi setiap daerah punya keunggulan masing-masing. Menurut penggagas kawasan halal food estate Siebreuh Aceh, Juanda Jamal untuk mendukung ketahanan pangan, sudah saatnya menata kembali sistem produksi dari hulu ke hilir dengan digitilisasi dan hilirasasi.
Melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan, Bank Indonesia Aceh bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk membantu sektor pertanian dalam menjaga stabilitas harga sejumlah komoditas pangan, dengan empat pilar utama pengendali inflasi yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkaun harga, komunikasi efektif dan kelancaran distribusi. Dengan sinergi dan inovasi, bersama lanjutkan aksi nyata untuk stabilisasi harga dan ketahanan pangan, melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan.
Penulis : KompasTV-Aceh
Sumber : Kompas TV