Buntut Polusi Udara di Jabodetabek, Jokowi Dorong Sistem Kerja Hybrid yang Padukan WFH dan WFO
Jabodetabek | 14 Agustus 2023, 17:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tingkat polusi udara di kawasan Jabodetabek telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan.
Bahkan Jakarta, masuk ke dalam daftar salah satu kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia.
"Pagi ini kita rapat terkait kualitas udara di Jabodetabek yang selama satu pekan terakhir kulitas udara di Jabodetabek sangat, sangat buruk. Dan tanggal 12 (Agustus) kemarin, kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat," kata Jokowi dalam ratas soal polusi udara bersama para menterinya, Senin (14/8/2023) di Istana Merdeka.
Jokowi juga menyebutkan sejumlah faktor penyebab situasi polusi udara.
"Memang terdapat beberapa faktor yang menyebabkan situasi ini, antara lain kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur."
Baca Juga: Polusi Udara Jadi Ancaman bagi Anak-Anak, Simak 5 Tips Mencegah Dampak Kualitas Udara yang Buruk
Untuk itu, Presiden menginstruksikan penanganan jangka pendek, menengah, dan panjang.
"Saya memiliki beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian seluruh kementerian dan lembaga terkait. Pertama jangka pendek, dalam jangka pendek, secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik."
"Kemudian juga rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi, khususnya di Jabodetabek. Kemudian memperbanyak ruang terbuka hijau dan tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran."
Jokowi juga akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk menerapkan sistem kerja hybrid, yang memadukan bekerja dari rumah (work from home) dan bekerja di kantor (work from office).
Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV