> >

Kondisi Kerja Tambang Emas Ilegal Banyumas Menjebak 8 Pekerja: Lubang Sempit, Basah, Taruhan Nyawa

Jawa tengah dan diy | 28 Juli 2023, 10:00 WIB
Kondisi salah satu lubang tambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2023). (Sumber: KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

BANYUMAS, KOMPAS.TV - Lorong sempit, licin, dan gelap mendefinisikan lingkungan kerja para penambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, yang membuat 8 pekerja terjebak di sana.

Setiap harinya mereka menantang bahaya terjatuh, tertimpa batuan, kelelahan, atau terjebak banjir.

Semua ini dihadapi untuk mendapatkan penghasilan antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta per minggunya.

Seorang penambang, Agus (40), bukan nama sebenarnya, mengaku telah bekerja di tambang tersebut selama hampir satu dekade.

Baca Juga: Lokasi Tambang Emas Ilegal Terjebaknya 8 Petambang Ternyata Dikelola Warga Pribadi

Mengakui pekerjaannya ini penuh dengan bahaya, dia menganggapnya lebih menguntungkan daripada menjadi petani.

"Saya sudah bekerja di sini hampir 10 tahun. Kalau diminta memilih kerja tambang atau petani, ya pilih tambang ini. Hasilnya ratusan kali lipat dari petani," ungkapnya sebagaimana dikutip dari Harian Kompas, Jumat (28/7/2023).

Menunggu evakuasi rekan-rekannya yang terjebak, dia berbicara tentang kondisi di dalam tambang:

"Di dalam, bagian lorong itu sempit hanya sekitar 90 sentimeter dengan lebar 70 sentimeter. Tapi ada juga tempat yang luas. Bisa juga untuk parkir mobil, ukurannya sekitar 10 meter x 10 meter," terang Agus.

Pekerja tambang menceritakan pengalaman mereka bekerja di dalam lubang yang gelap dan basah, dengan jam kerja yang panjang dan berbahaya.

Baca Juga: Kepala Desa Kiarasari Buka Suara Empat Warga Nekat Jadi Penambang Emas Ilegal di Banyumas

Menurut Agus, dia pernah bertahan di dalam tambang selama 24 jam.

"Di dalam itu bisa ngopi, bawanya pakai botol. Juga bisa merokok. Kalau mau komunikasi dengan teman di atas bisa bicara lewat pipa blower yang meniupkan angin," lanjutnya.

Sementara itu, Nino (nama samaran), penambang lain, menjelaskan bahwa mereka bekerja dalam sistem shift.

Perkerjaan biasanya dimulai pukul 09.00 hingga 15.00. Sementara penambang dari luar daerah, seperti delapan pekerja yang terjebak, biasanya bekerja dalam tiga shift.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU