> >

Deretan Fakta Pria yang Lompat dari Lantai 29 Apartemen, Kemungkinan Depresi hingga Tanya Teman

Jabodetabek | 19 Juli 2023, 16:37 WIB
Ilustrasi jenazah. Deretan fakta tentang seorang pria berinisial DRA (22) yang melompat dari lantai 29 sebuah apartemen di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara. (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang pria berinisial DRA (22) melompat dari lantai 29 sebuah apartemen di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (17/7/2023), sekitar pukul 08.00 WIB.

Pria tersebut awalnya terlihat berdiri dan mondar-mandir di sepanjang balkon unit apartemen. Warga yang melihatnya sempat memperingatkan agar pria itu tidak melompat.

Berikut deretan fakta tentang kasus pria yang melompat dari lantai 29 salah satu apartemen tersebut, dikutip Kompas.com:

1. Terjun dari lantai 29

Pria berinisial DRA tersebut diketahui melompat dari lantai 29. Sebelumnya, warga setempat yang melihatnya, berteriak dari bawah agar ia tidak melompat.

DRA sama sekali tidak menunjukkan gerak-gerik akan membatalkan niatnya untuk melompat. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dan tewas di tempat.

2. Penyewa Harian

Berdasarkan keterangan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Jatinegara Komisaris Entong Raharja, pria tersebut merupakan penyewa harian unit apartemen.

Kini jenazah pria tersebut sudah dikembalikan ke Jawa Tengah.

"Jenazah sudah dikembalikan ke keluarga. Dia hanya penyewa harian unit apartemen," tutur Entong, Selasa (19/7/2023).

Baca Juga: Pria Diduga Lompat dari Lantai 29 Apartemen di Jatinegara, Manajemen Sebut Bukan Pemilik Unit

3. Kemungkinan Depresi

Menurut Entong, ada dugaan bahwa DRA mengalami depresi karena patah hati. Namun, motif sebenarnya masih didalami kepolisian.

Entong menyebut ada kemungkinan DRA merasa tertekan karena masalah percintaan.

"Mungkin korban depresi akibat lawan jenisnya memutuskan hubungan pacaran mereka," ucap Kapolsek Jatinegara Kompol Entong Raharja di Polsek Jatinegara, Selasa (18/7/2023).

4. Konsumsi Obat Keras

Polisi menduga DRA diduga sempat mengonsumsi obat daftar G sebelum melompat dari lantai 29, karena obat-obatan itu ditemukan di lokasi.

Sebagai informasi, obat daftar G merupakan sebutan untuk obat-obatan keras. Seseorang wajib memiliki resep dokter untuk mengonsumsinya.

"Korban, kalau dilihat dari barang bukti yang dikumpulkan, ada obat-obatan daftar G. Berdasarkan resep dokter, ternyata ada," kata Entong.

5. Bertanya ke Teman soal Bunuh Diri

Sebelum mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 29, DRA sempat membahas soal mengakhiri hidup ke temannya.

Entong menyebut, berdasar penyelidikan polisi terhadap beberapa saksi, DRA diketahui sempat menanyakan pada sahabatnya, apakah bunuh diri itu berdosa.

"Beberapa hari lalu, sudah ada indikasi mau bunuh diri. Sempat bertanya ke sahabatnya soal apakah bunuh diri itu dosa atau enggak," ungkap Entong.

Sahabatnya menjawab bahwa dari sisi agama, bunuh diri adalah tindakan yang menimbulkan dosa. Namun, DRA tetap memutuskan mengakhiri hidupnya pada Senin pagi.

Baca Juga: Heboh! Seorang Pria Tewas Setelah Lompat dari Lantai 29 Gedung Apartemen

"Kami menerima informasi dari warga terkait adanya dugaan bunuh diri. Setelah kami cek dan olah TKP, yang bersangkutan (DRA) sudah terkapar di halaman apartemen," imbuh Entong.

Kontak bantuan

Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/ 

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU