> >

Kisruh Penolakan Sapi Kurban Dewi Perssik, Mediasi Diwarnai Marah-marah hingga Temui Jalan Buntu

Jabodetabek | 30 Juni 2023, 12:11 WIB
Foto Pedangdut Dewi Perssik. Kisruh antara pedangdut Dewi Perssik dan Ketua RT di kawasan tempat tinggalnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang bernama Malkan masih berlanjut. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kisruh antara pedangdut Dewi Perssik dan Ketua RT di kawasan tempat tinggalnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan bernama Malkan masih berlanjut. 

Mediasi antara keduanya pada Kamis (29/6/2023) pun berujung buntu.

Seperti diketahui, proses mediasi terkait polemik sapi kurban Dewi Perssik yang dianggap ditolak oleh Ketua RT di wilayah rumahnhya itu digelar di sebuah masjid di Cilandak.

Pedangdut yang akrab disapa Depe itu datang ditemani sejumlah orang termasuk keponakannya, Rosa Meldianti. Mediasi tersebut juga nampak mendapat pengawalan dari aparat kepolisian setempat.

Saat proses mediasi berlangsung, tensi perbicaraan pun sempat memanas. Di mana Dewi berargumen dengan nada tinggi di hadapan Ketua RT.

Dari laporan jurnalis Kompas TV di lokasi, perempuan 37 tahun ini bahkan sempat menangis saat ditenangkan sejumlah pihak.

"Saya cuma mau mendengar omongan warga, katanya ada yang belum mendapatkan sembako, daging, makanya saya minta tolong sama pak ustaz," kata Dewi kepada sejumlah pihak yang coba menenangkannya.

"Coba kalau bapaknya diperlakukan kaya gitu pak, saya punya niat baik pak, saya tidak ada niat apapun. Saya sudah limat tahun di sini," ujarnya.

Usai mediasi, Dewi Perssik mengungkapkan alasan marah-marah saat mediasi, yakni karena tak terima dibentak oleh orang yang diduga ketua RT 06 Malkan.

"Kenapa tadi saya ikut marah-marah seperti itu, dia ngebentak bentak saya lagi. Ngomong masalah ras lah, 'kita ini orang Betawi'. Nggak ada, mau orang Betawi, Madura, semua sama," kata Dewi.

Baca Juga: Cerita Dewi Perssik saat Sapi Kurbannya Ditolak RT Setempat: Katanya karena Kebanyakan Daging

Dalam kesempatan itu, Dewi juga menceritakan polemiknya dengan Ketua RT tersebut. Ia pun melihat ada salah paham antara ustadz diwilayahnya dengan Ketua RT.

"Miss komunikasi yang saya lihat di sini, ada pak ustaz dan Pak RT yang tidak ada komunikasi, apa yang membuat saya kecewa sikap Pak RT sendiri terhadap ART maupun orang-orang kita," ucapnya.  

"Maksud saya, seandainya kecewa, kan sapinya itu bukan untuk saya dan orang lain, semua untuk warga di sini, niat saya baik lho. Tidak ada unsur politik atau apapun," ujarnya.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Wata Kota/Tribunnews


TERBARU