Terkendala Biaya, Ibu yang Gantung Diri dan Diduga Bunuh 2 Anaknya Setop Berobat ke Psikiater
Jawa timur | 18 Juni 2023, 16:39 WIBJEMBER, KOMPAS.TV - Seorang ibu yang tewas gantung diri dan diduga membunuh dua anaknya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Sabtu (17/6/2023) lalu, diketahui berhenti berobat ke psikiater. Pengobatan terpaksa terhenti karena asuransi BPJS Kesehatan belum dilunasi.
Sebelumnya diberitakan HK (31) ditemukan tewas di rumahnya bersama dua anaknya, LA (8) dan AVS (8 bulan). Anak keduanya, RK (6), ditemukan dalam kondisi selamat tetapi trauma atas kejadian ini.
Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat mengonfirmasi bahwa suami HK, Agus Riyadi (36), tidak lagi membayar iuran BPJS Kesehatan per Mei 2023. Pengobatan psikologis untuk sang ibu pun terhenti.
Agus bekerja sebagai penjual cilok di depan RSUD dr. Soebandi Jember. HK dan dua anaknya ditemukan tewas oleh sang suami yang baru pulang dari berjualan.
Baca Juga: Trauma Anak Enam Tahun di Jember yang Menemukan Ibu dan Dua Saudaranya Tewas di dalam Rumah
HK, warga Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember, disebut sempat menjalani perawatan oleh psikiater di RSUD dr. Soebandi sebelum meninggal. Namun, pengobatan terhenti karena iuran BPJS Kesehatan terhenti.
"Pengobatan di psikiater itu terhenti. Sehingga hal ini menjadi perhatian kami bersama bapak bupati untuk mencari solusi pengobatan psikologi anak keduanya," kata AKBP Nurhidayat, seperti dilansir Kompas.com, Minggu (18/6/2023).
Depresi setelah Menikah
Mertua HK, Saminah, menyebut menantunya mengidap depresi setelah menikah. HK sempat menjalani perawatan pada awalnya, tetapi tidak diperiksakan kembali karena dianggap sudah sembuh usai enam bulan.
"Dia tidak pernah ngamuk walau depresi, lebih banyak diam," kata Saminah.
Sementara Kepala Lingkungan Krajan Kelurahan Bintoro Sumardiono menyebut HK beberapa kali mencoba bunuh diri. HK juga sempat menceburkan anaknya ke kolam air, tetapi digagalkan keluarga.
"Sudah beberapa kali. Saat itu, ibu ini pernah mencoba bunuh diri di Kecamatan Ajung bersama anak pertamanya. Dengan memasukkan anaknya ke dalam kolam, tetapi digagalkan oleh keluarganya," kata Sumardiono.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kompas.com