> >

Begini Kondisi Rumah Nenek Siswi SMP di Jambi, Dinding Retak akibat Aktivitas Truk Bertonase Besar

Sumatra | 7 Juni 2023, 19:40 WIB
Kondisi rumah nenek Syarifah Fadiyah Alkaff, siswa SMP yang kritik Pemkot Jambi, di Payo Selincah, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, Rabu (7/6/2023). (Sumber: Kompas.com/Jaka HB)

JAMBI, KOMPAS.TV - Sejumlah retakan pada dinding di rumah Hafsah terlihat di beberapa sudut. Hafsah merupakan nenek dari siswa SMP di Jambi yang mengkritik Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi, Syarifah Fadiyah Alkaff.

Nama Syarifah Fadiyah Alkaff belakangan ini tengah ramai dibicarakan usai dia mengkritik Wali Kota Jambi Syarif Fasha yang dinilai merugikan neneknya.

Dalam videonya di TikTok, Fadiyah mengatakan bahwa Pemkot Jambi telah bekerja sama dengan perusahaan PT RSPL yang membuat rumah neneknya rusak karena aktivitas perusahaan tersebut.

Baca Juga: Siswi SMP yang Dipolisikan karena Mengkritik Pemkot Jambi Akhirnya Pilih Damai, Laporan Dicabut

Rumah nenek Syarifah Fadiyah Alkaff, siswi SMP yang kritik Pemkot Jambi, di Payo Selincah, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, Rabu (7/6/2023). (Sumber: Kompas.com/Jaka HB)

Berlokasi di RT 25, Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, rumah Hafsah berdiri lima meter dari tepi jalan. Menurut pantauan Kompas.com, rumah Hafsah dicat warna biru.

Kompas.com menemukan sejumlah retakan dinding di berbagai sudut rumah tersebut, seperti di ruang tamu, kamar tidur, dapur, hingga kamar mandi.

Retakan itu disebut muncul akibat aktivitas truk dari perusahaan PT RSPL yang kerap melintas di depan rumah Hafsah. 

Retakan-retakan pada rumah Hafsah sebelumnya sempat diperbaiki oleh pihak PLN dari PLTG. Namun, hanya ditambal sekenanya saja dan dicat.

Berdasarkan pengamatan, ada truk yang melintas di depan rumah setiap 10 menit sekali. Getaran dari truk yang membawa pelet kayu tersebut pun cukup terasa hingga ke dalam rumah.

Baca Juga: Pemkot Jambi Akan Cabut Laporan Terhadap Siswi SMP yang Kritik Wali Kota, Polisi Lakukan Ini

Fadiyah yang ditemui pun membenarkan bahwa truk tersebut kerap berlalu lalang di depan rumah neneknya.

“Hampir setiap waktu lewat,” kata Fadiyah.

Dalam satu video, Fadiyah menyebutkan bahwa Pemkot Jambi mengizinkan truk bertonase lebih dari 20 ton melintasi jalan warga, hingga membuat rumah Hafsah rusak.

Fadiyah mengatakan, seharusnya jalan tersebut hanya diperuntukkan bagi kendaraan berbobot 5 ton.

 

 

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU