> >

Antisipasi Kekerasan Seksual, Bupati Sleman Minta Orang Tua Intensifkan Komunikasi dengan Anak

Jawa tengah dan diy | 27 Mei 2023, 13:24 WIB
Foto arsip. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta para orang tua agar mengintensifkan komunikasi dengan anak. Hal tersebut, menurutnya, demi mengantisipasi kejadian buruk seperti kekerasan seksual pada anak. (Sumber: Victorianus Sat Pranyoto/Antara)

SLEMAN, KOMPAS.TV - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta para orang tua agar mengintensifkan komunikasi dengan anak. Hal tersebut, menurutnya, demi mengantisipasi kejadian buruk seperti kekerasan seksual pada anak.

Para orang tua diharap lebih peka terhadap perubahan perilaku anak. Ia menegaskan orang tua harus memiliki kepekaan untuk merasakan gelagat mencurigakan dari anak.

"Para orang tua agar lebih perhatian dan meningkatkan kedekatan dengan anak salah satunya melalui komunikasi. Saya berharap para orang tua anak punya feeling kalau ada perubahan perilaku dari anaknya," kata Kustini di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (27/5/2023), dikutip Antara.

Baca Juga: Dari Hasil Autopsi, Korban Kematian Janggal di Indekos Semarang Diduga Alami Kekerasan Seksual!

Bupati Kustini menyampaikan pesan tersebut menyusul kasus pelecehan seksual yang dilakukan seorang tokoh masyarakat di Kapenawon Kalasan beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, sejumlah kasus serupa juga terjadi di Sleman dengan pelaku pendidik atau tokoh masyarakat.

"Nah, di sini pentingnya komunikasi dengan anak yang perlu lebih ditingkatkan lagi. Dan tolong ajari anak-anak kita untuk tidak mau disentuh oleh orang yang bukan orang tuanya. Sudah sering sekali saya mengingatkan ini," kata Kustini.

Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sleman telah bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk melakukan tindakan pencegahan. Pihaknya akan menggelar pengarahan dan program semacamnya untuk penyuluh keagamaan.

Kustini juga menyatakan, terkait kasus di Kalasan, pihaknya telah memastikan korban mendapatkan pendampingan psikologis dan hukum. Ia berjanji pihaknya akan melakukan pendampingan hingga kasus selesai.

"Tim pendamping dari Dinas P3AP2KB, UPTD PPA dan KPAD telah turun lokasi untuk melakukan pendampingan dan assessment. Saya sudah minta untuk diprioritaskan dulu pendampingan psikologi kepada korban. Karena sangat dimungkinkan muncul trauma," kata Kustini.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU