> >

Ini Nasib Pekerja BTS yang Disandera KKB Papua, Polisi Sebut Kini Diamankan Tokoh Masyarakat

Papua maluku | 14 Mei 2023, 08:08 WIB
Foto ilustrasi. Anggota Satgas Damai Cartenz 2023 dan Polres Yahukimo melakukan penggerebekan di salah satu rumah yang diduga tempat persembunyian kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (4/5/2023). (Sumber: Divisi Humas Polri via ANTARA)

PAPUA SELATAN, KOMPAS.TV - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri meralat jumlah pekerja pembangunan base transceiver station (BTS) atau menara komunikasi milik Bakti Kominfo di Okbab Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Sebelumnya polisi menyebut ada empat warga yang disandera para pelaku, namun Irjen Fakhiri mengatakan hanya ada dua orang pekerja PT. Inti Bangun Sejahtera (IBS) yang disandera.

"Total itu ada empat orang, tiga itu pendatang (pekerja PT. IBS) yang kena bacok, yang satu orang Papua, dia tidak diapa-apain. Korban luka yang satu (Benyamin Sembiring) sempat menyelamatkan diri ke Puskesmas, yang dua ditahan (disandera -red)," kata Irjen Fakhiri sebagaimana dilaporkan Kompas.com di Merauke, Sabtu (13/5/2023) malam.

Fakhiri menjelaskan, satu korban yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Peas Kulka, saat kejadian langsung menghindar dan tidak ikut ditahan.

Baca Juga: Daftar Nama 4 Pekerja BTS yang Disandera KKB di Papua, Dua Orang Luka-luka

Irjen Fakhiri juga mengungkapkan, dua orang yang disandera telah diamankan oleh tokoh masyarakat setempat setelah koordinasi dengan Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi, Wakil Bupati Pegunungan Bintang Kris Bakweng Uropmabin.

"Dua korban yang ditahan, atas pendekatan tokoh masyarakat dan agama, akhirnya diserahkan dan dibawa ke Puskesmas untuk mendapat pengobatan, itu yang disampaikan oleh masyarakat kepada Kapolres dan Wakil Bupati Pegunungan Bintang di Oksibil," terangnya.

Irjen Fakhiri memastikan, aparat keamanan dan pemerintah daerah setempat akan segera mengevakuasi para korban ke Distrik Oksibil.

Mengenai para pelaku yang menggunakan senjata tajam saat menyerang korban, ia menyebut pihaknya masih mencari bukti-bukti.

"Yang melakukan itu memang tidak dikenal oleh masyarakat Okbab, jadi kuat dugaan itu KKB, tapi kita butuh pembuktian," jelasnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU