Masjid Jami Palopo, Simbol Toleransi Dan Keberagaman
Berita daerah | 25 Maret 2023, 17:27 WIBPALOPO, KOMPAS.TV - Masjid jami Palopo yang di bangun pada tahun 1604 masehi merupakan simbol awal perkembangan peradaban islam di kawasan timur Indonesia. Pencampuran unsur lokal, Bugis, Jawa, Hindu Islam dan Tiongkok jadi tanda toleransinya ajaran agama Islam.
Penyebaran agama Islam di Palopo, Sulawesi Selatan sudah ada sejak tahun 1603 masehi dengan tokohnya seorang ulama bernama Datok Sulaiman asal Minangkabau, Sumatra Barat.
Datok Sulaiman kemudian membangun Masjid Jami yang hingga kini masih berdiri kokoh. Bangunan masjid ini memiliki pencampuran di bagian kostruksi dengan adanya unsur lokal, Bugis, Jawa, Hindu Islam dan Tiongkok.
Akulturasi budaya yang melekat pada ornamen Masjid, menggambarkan toleransi tinggi dan damainya ajaran Islam. Selain itu batu yang menjadi dinding Masjid ukurannya berbeda, yang merupakan simbol untuk merekatkan persaudaraan.
Banyak filosofi yang menyertai hampir semua detail bangunan dari masjid yang sudah berumur hampir 500 tahun ini.
Masjid Jami Palopo sejak berdiri pada masa datu luwu ke-15 Andi Patiware, hingga kedatuan selanjutnya selalu menjadii tempat berdiskusi atau berunding para punggawa kerajaan, untuk membicarakan strategi perlawanan melawan penjajah belanda maupun strategi membangun kerajaan. Hal ini karena masjid jami adalah bagian yang tak terpisahkan dengan Istana Kerajaan Luwu, Palopo.
Masjid Jami Palopo, tidak pernah sepi dari jamaah terutama pada bulan Ramadan. Setiap selesai melaksanakan Shalat. Para jemaah tetap tinggal di Masjid untuk mengaji atau membaca Tadarrus Al-Quran dan Berzikir.
#MasjidJamiPalopo
#SimbolToleransiAgama
#PenyatuanKebudayaan
Penulis : KompasTV-Makassar
Sumber : Kompas TV Makassar