Pentingnya Menerapkan Kepemimpinan Otentik
Gaya hidup | 20 Maret 2023, 16:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menjadi pemimpin bukan berarti kita hanya mengatur jalannya tim. Sebelum menjadi pemimpin, kita perlu memiliki sikap-sikap yang mencerminkan wibawa seorang pemimpin.
Ada beberapa karakteristik yang membedakan sosok pemimpin dengan bos. Dalam siniar Obsesif episode “Menjadi Pemimpin yang Jujur dan Otentik” dengan tautan akses dik.si/ObsesifS8EP9 disebutkan salah satunya adalah memiliki sifat otentik. Lantas, apakah maksud dari kata otentik ini?
Apakah sebenarnya maksud kepemimpinan otentik?
Mengutip Forbes, istilah ini bukan merupakan konsep baru karena telah ada sejak tahun 1960-an. Namun, ia baru booming pada tahun 2003, tepatnya ketika Bill George menerbitkan bukunya berjudul Authentic Leadership.
Kepemimpinan otentik adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada perilaku pemimpin yang transparan dan etis. Selain itu, pemimpin dengan tipe ini mendorong anggota timnya untuk secara terbuka beropini untuk membuat suatu keputusan.
Jadi, kepemimpinan jenis ini bukan berfokus pada memperbaiki ‘persona diri’ agar terlihat berbeda, melainkan harus bisa memberi ruang bagi orang-orang dalam timnya. Itu sebabnya, orang dengan tipe kepemimpinan buldozer merupakan musuh utama bagi tipe ini.
Mengapa kepemimpinan otentik begitu penting?
Kepemimpinan otentik memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang suatu tim dan para anggota timnya. Melalui kepemimpinan ini, para pemimpin akan mendorong anggota tim untuk berkontribusi aktif hingga mereka mampu mengeluarkan bakatnya.
Baca Juga: Growth Mindset: Kekuatan Pola Pikir untuk Bertumbuh
Pemimpin akan membuat anggota tim untuk aktif melakukan tugasnya secara maksimal. Hasilnya, harga diri dan kepercayaan anggota tim pun akan meningkat karena sang pemimpin mempercayai kinerja mereka.
Karakteristik kepemimpinan otentik
Tak semua pemimpin bisa digolongkan menjadi pemimpin yang otentik. Mengutip Better Up, ada beberapa karakteristik utama seorang pemimpin otentik.
1. Memiliki Kesadaran Diri
Pemimpin mengetahui siapa mereka. Artinya, mereka mengetahui kekuatan, kelemahan, dan keterbatasan, namun tak menyerah akan hal itu. Itu sebabnya, untuk menutupi kekurangan, mereka memerlukan bantuan dari anggota timnya.
2. Memiliki Kemampuan Mendengar
Penulis : Ristiana D Putri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV