PMK Belum Usai, Ratusan Sapi di Kota Semarang Terjangkit LSD
Berita daerah | 26 Januari 2023, 10:45 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Jawa Tengah, Hernowo Budi Luhur mengaku, bersyukur PMK di Kota Semarang sudah mulai menurun dan tinggal 12 kasus. Sementara itu di daerah lain justru terkena gelombang kedua PMK. Namun, saat ini pihaknya fokus melakukan pengawasan dan pencegahan penyakit Lumpy Skin Disease atau LSD.
Di Kota Semarang saat ini terdapat lebih dari 300 ekor sapi yang positif terpapar LSD. Sejumlah langkah diambil untuk menghentikan penyebaran LSD, seperti memperketat lalu lintas hewan ternak hingga melakukan pembersihan kandang lebih rutin.
“LSD kita sekarang ini masih ada sekitar 267 kasus aktif dari total yang kemarin terkena 426,”ujar Hernowo Budi Luhur.
Nurdi, Ketua Kelompok Tani Rejeki Lumintu Kelurahan Sumurejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang mengatakan, awalnya terdapat empat ekor sapi di kelompoknya yang bergejala dan langsung dilakukan penanganan hingga vaksin oleh dinas terkait sehingga sembuh dan tidak menyebar.
“Belum begitu parah kan cuman baru dari awal gejala, terus diobati sama dinas. Sekarang sudah sembuh, ”kata Nurdi.
Sementara itu, Bendahara Kelompok Tani Rejeki Lumintu, Ragil menambahkan, penularan LSD bisa melalui lalat atau nyamuk hingga manusia yang kontak dengan sapi yang sakit LSD. Langkah pencegahan yang dilakukannya selain rajin membersihkan kandang, juga melakukan pengasapan secara tradisional.
“Itukan penularannya lewat lalat sama nyamuk ya, mungkin juga lewat kontak manusianya,”kata Ragil.
Sapi bergejala LSD seperti muncul sejumlah benjolan pada kulitnya sebesar kelereng, jika tidak segera diobati akan pecah dan menimbulkan luka bagi sapi. Selain itu, nafsu makan sapi bisa turun drastis jika terkena LSD atau penyakit lainnya sehingga para petani juga memberikan tambahan jamu tradisional dari empon-empon untuk menjaga imunitas sapi.
#lsd #semarang #pmk
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV