Kerangka Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs Ditemukan, Polisi: Ada yang Dikubur Dua Tahun Lalu
Peristiwa | 19 Januari 2023, 20:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penyelidikan terhadap kasus sekeluarga keracunan di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, kini berubah menjadi kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon dan Dullah. Terbaru, polisi menemukan sejumlah kerangka manusia.
Berdasarkan hasil penyelidikan, kerangka tersebut merupakan korban pembunuhan yang dilakukan Wowon dan Dullah. Polisi bersama Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) dan Labfor bertandang ke Cianjur, Jawa Barat untuk menggali kerangka tersebut.
“Lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga Bayu umur 2 tahun disamping rumah pelaku Dullah atau Solihin. Lubang kedua berisi dua kerangka tulang yang ditemukan dalam satu lubang, diduga atas nama Noneng dan Wiwid,” ujar Kapolda Metro Jaya Mohammad Fadil Imran dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Baca Juga: Terkuak! Motif Kasus Keluarga Diracun di Bekasi, Polisi Sebut untuk Tutupi Pembunuhan Lain
“Lubang ketiga berisi kerangka tulang diduga bernama Farida,” sambungnya.
Untuk memastikan identitas korban, diperlukan identifikasi primer dan pemeriksaan DNA. Pasalnya, kerangka tersebut dikubur dalam waktu yang berbeda-beda, ada yang baru dua bulan, dan ada yang sudah dua tahun.
Fadil mengatakan, pelaku mengaku masih ada satu korban lagi yang kerangkanya belum ditemukan dan masih dalam pencarian. Selain itu, ada juga satu korban lain di Garut.
“Di Garut ada satu orang dikuburkan setelah sebelumnya dibuang ke laut. Jadi dia menjadi korban, pelaku menghilangkan jejaknya dengan dibuang ke laut, kemudian ditemukan masyarakat lalu dikuburkan secara wajar,” jelas Fadil.
Baca Juga: Terungkap! Satu Keluarga di Bekasi Ternyata Diracun dengan Pestisida
Sebagai informasi, kasus ini pertama kali terungkap dari penemuan lima orang dalam kondisi sekarat di sebuah rumah kontrakan di Bekasi, pada Kamis, 12 Januari 2023. Tiga dari lima orang tersebut akhirnya meninggal dunia.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV