Bedah Buku Aldera, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999
Berita daerah | 14 November 2022, 14:06 WIBMAKASSAR, KOMPAS.TV - Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin Makassar dan yayasan anak rakyat menggelar bedah buku berjudul Aldera. Potret gerakan politik kaum muda 1993–1999. Bedah buku ini menghadirkan salah satu pelaku sejarah gerakan politik kaum muda yang kala itu sebagai Sekjend Aliansi demokrasi rakyat atau Alder, Pius Lustrilanang.
Bedah buku berjudul Aldera, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 yang mengangkat tema tanggung jawab moral, Pius Lustrilanang. Kegiatan ini digelar oleh Ikatan Alumni Unhas dan yayasan anak rakyat Indonesia di salah satu hotel di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat siang.
Bedah buku menghadirkan Pius Lustrilanang. Salah satu pelaku sejarah gerakan politik kaum muda periode tahun tersebut yang saat itu berposisi sebagai sekretaris jendral Aliansi demokrasi rakyat atau Aldera.
Buku Aldera ditulis oleh Teddy Wibisana, Nanang Pujalaksana, dan Rahadi T. Wiratama .
Buku setebal 308 halaman itu dibedah oleh 4 narasumber yakni Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis, Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin Era Reformasi, Amran Razak. Wakil Rektor I Universitas Negeri Makassar, Hasnawi Haris dan aktivis AMPD, Akbar Endra. Mereka memberikan apresiasi terhadap buku Aldera.
Ketua panitia bedah buku Aldera, Rudianto Lallo. Mengungkapkan bedah buku Aldera ini sebagai rasa terima kasih atas perjuangan tokoh aktivis 98 yang melahirkan reformasi. Perjuangan Pius Lustrilanang bersama aktivis 98 yang tertuang dalam buku Aldera ini perlu diketahui masyarakat. Diharapkan generasi saat ini maupun yang akan datang dapat melanjutkan gagasan dan ide reformasi yang telah diperjuangkan.
Buku Aldera bercerita tentang tempaan bagi pemuda yang hidup pada rentang waktu 1993 sampai 1998 untuk berani bicara dan membangun kritik terhadap sebuah rezim kuat seperti masa pemerintahan Soeharto atau lazim disebut orde baru .
Nama Pius sempat populer pada akhir tahun 90an. Ketika dia melapor ke Komnas HAM tentang penculikan dan penyekapan yang dialaminya selama dua bulan yang dilakukan oleh orang orang tidak dikenal. Hal itu kemudian Pius Lustrilanang ceritakan dalam buku Aldera, khususnya pada halaman 13 yang tertulis kalau tiga bulan menjelang kejatuhan Soeharto, Aldera mendapatkan berita mengejutkan, Sekjend Aldera, Pius Lustrilanang diculik di pintu keluar Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Senin 2 Februari 1998.
Bedah buku Aldera turut dihadiri sejumlah pihak yakni beberapa kepala daerah di Sulsel, forum dosen, forum rektor, forum pimred, aktivis mahasiswa pemuda dan juga NGO.
#reformasi
#pius
#gerakanpolitik
Penulis : KompasTV-Makassar
Sumber : Kompas TV Makassar