> >

24 Warga Semarang Terpapar Leptospirosis, 6 Orang Meninggal

Berita daerah | 2 November 2022, 13:04 WIB

SEMARANG, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, di bulan Oktober ada 24 kasus leptospirosis. Dari 24 warga yang terpapar leptospirosis, enam orang meninggal dunia dan satu pasien kondisinya membaik.

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan bakteri leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing, dan babi. Bakteri ini bisa menular ke tubuh manusia melalui urine hewan yang bercampur dengan air.

Di musim penghujan genangan ataupun air banjir akan bercampur dengan selokan air dan sampah lainnya, sehingga dapat menyebabkan bakteri leptospira menyebar. Dan jika bersentuhan maka dapat masuk ke tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit yang lecet, luka hingga makanan. Berdasarkan identifikasi sebelumnya, orang yang terkena bakteri leptospira biasanya mempunyai gejala seperti sakit kepala, nyeri otot betis, muntah, diare, ruam mata memerah.

"Paling tidak kita bisa mengedukasi masyarakat kita untuk hidup bersih sehat, lingkungannya juga bisa dikendalikan," ujar Abdul.

Dinas Kesehatan Kota Semarang meminta agar warga Kota Semarang melindungi luka sekecil apapun karena bakteri leptospira bisa terkontaminasi melalui luka tersebut. Selain itu, warga juga harus menjaga kebersihan ketika beraktivitas. Warga juga disarankan menggunakan pelindung seperti alas kaki dan alas tangan. Selain itu, makanan yang akan dikonsumsi juga ditaruh di tempat yang aman.

#dinaskesehatan #semarang #leptospirosis

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU