Kreatif! Sulap Limbah Kertas Jadi Kerajinan Tas Cantik
Berita daerah | 24 Oktober 2022, 11:40 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Siapa sangka sampah kertas yang kita temui sehari-hari ternyata bisa menjadi pundi-pundi rupiah jika kita pintar memanfaatkannya dengan baik. Seperti yang dilakukan oleh Piliani, warga Bulusari Satu, Tembalang, Kota Semarang yang memanfaatkan limbah kertas koran menjadi kerajinan tas cantik bernilai jual tinggi.
Bermula dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, Piliani yang awalnya berjualan kue pun ikut terdampak, usahanya tidak lagi lancar. Ia pun memutar otak untuk dapat terus bertahan. Melihat adanya tumpukan koran dan limbah-limbah kertas di lingkungannya ia pun mencoba untuk memanfaatkan limbah-limbah kertas terutama koran untuk dijadikan kerajinan tangan.
Berbekal belajar dari youtube, Piliani mencoba membuat tempat tisu, namun dirasa kurang rapi dan kurang bagus untuk dijual, ia pun terus berlatih membuat kerajinan anyaman lain hingga produknya sempurna.
Pertama-tama Piliani mesti mengumpulkan kertas-kertas koran yang ia dapat dari pengepul. Kemudian kertas-kertas koran ini dipotong memanjang, lalu kertas yang dipotong tadi digulung atau dilinting menggunakan lidi hingga membentuk sedotan panjang. Sedotan kertas koran ini kemudian diberi pewarna dan di coating atau diberi lapisan anti air. Setelah itu dianyam menjadi berbagai bentuk kerajinan, seperti tempat pensil, tempat kue, tatakan gelas, bingkai cermin, hingga tas.
"Kalau Craftonesia sendiri aku mulai itu sekitar Juni tahun 2021, karena waktu itu efek pandemi jadi usaha kulinerku agak mengalami penurunan. Akhirnya aku bikin usaha ini awalnya karena lihat koran yang menumpuk di rumah habis itu aku search di google, ketemulah ide-ide kerajinan koran dan aku suka yang anyaman ini," ungkap Piliani.
"Akhirnya aku kembangin ke anyamannya, dan banyak modelnya dari yang tadinya cuma tempat pensil dan tempat tisu akhirnya aku inovasi untuk menjadi tas," lanjutnya.
Kerajinan tas cantik dari limbah kertas ini dijual mulai dari harga Rp 8.000 hingga Rp 850.000, tergantung jenis kerajinan tangan dan tingkat kesulitan. Ia menjual karya kerajinannya melalui aplikasi sosial media dan juga membuka stand di pameran-pameran. Tak hanya menjual karya kerajinan saja, Piliani juga aktif membagikan ilmunya dan mengkampanyekan gerakan meminimalisir sampah di kehidupan sehari-hari.
#craftonesia #semarang #anyaman
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV