Wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang Papua Aksesbilitas Rendah, Butuh Perhatian Pemerintah Pusat
Berita daerah | 7 Oktober 2022, 16:08 WIBJAKARTA, KOMPAS TV – Kabupaten Pegunungan Bintang Papua saat ini di huni sekitar 111.000 jiwa dan luas wilayah kurang lebih 15,000 km2, sebagian besar wilayahnya pegunungan terutama di bagian barat, penduduk bermukim di lereng gunung yang terjal dan lembah-lembah kecil dalam kelompok-kelompok kecil, terpencar dan terisolir, dataran rendah hanya terdapat di bagian utara dan selatan dengan tingkat aksesibilitas wilayah yang sangat rendah, sehingga sulit dijangkau bila dibandingkan dengan wilayah lainnya di wilayah papua.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pegunungan Bintang Alferus Saunari menyambangi kantor Kompas TV di Jakarta untuk bersilaturhami dengan media dan diskusi terkait perkembangan kabupaten pegunungan bintang papua, Kepala Dinas Kominfo di terima tim Redaksi dan Bisnis Kompas TV di kantor redaksi Menara Kompas Jakarta, (Jumat, 7 oktober 2022)
Hingga saat ini seluruh pelayanan di wilayah ini hanya dilakukan dengan transportasi udara, menggunakan pesawat kecil jenis Cessna, ATR 72, Caravan, Pilatus. dan itupun sangat tergantung pada perubahan cuaca yang sering berubah ubah
Keterbatasan transportasi udara dengan biaya angkutan yang cukup tinggi menyebabkan harga barang kebutuhan pokok dan bahan bangunan sangat mahal, sehingga tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Tingginya tingkat kemahalan harga barang juga disebabkan karena hampir semua barang kebutuhan pokok dan bahan bangunan didatangkan dari Jayapura menggunakan transportasi udara , ujar Kadis Kominfo Alferus Saunari.
Dengan kondisi wilayah yang terisolasi tanpa akses jalan penghubung kabupaten ini dengan kabupaten lainnya, maka pembangunan infrastruktur terutama jalan dan jembatan menjadi fokus pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang dan untuk mengatasi tingginya biaya ekonomi yang harus ditanggung masyarakat akibat terbatasnya sarana dan prasarana transportasi.
Kadis Kominfo berharap dengan adanya komunikasi dan kerjasama dengan media , pemerintah pusat bisa melihat dan memberikan perhatian kepada kabupaten pegunungan bintang, terutama sarana infrastruktur dan transportasi.
Satu lagi harapan warga kabupaten pegunungan bintang adalah percepatan ekonomi rakyat termasuk mengolah hasil umbi-umbian menjadi komoditas perdagangan membuka potensi peluang usaha di sektor industri pengolahan.
Karena tanaman umbi-umbian bisa dijadikan unggulan pertanian di daerah ini , saat ini tanaman perkebunan yang bisa dikembangkan adalah kopi dan kakao. Kopi yang spesifik ditanam di daerah ini adalah jenis kopi bio, yang terkenal dengan aromanya yang lebih tajam daripada kopi arabika.
Di beberapa negara Eropa, permintaan kopi bio cukup tinggi dan ini merupakan peluang untuk mengembangkan perkebunan kopi bio dan cukup subur di tanam di kabupaten pegunungan Bintang, Ujar Kadis Kominfo ini menutup diskusi.
Penulis : KompasTV-Makassar
Sumber : Kompas TV