Bbm dan Kedelai Naik, Perajin Tahu Terancam Gulung Tikar
Berita daerah | 30 September 2022, 11:05 WIBPEKALONGAN, KOMPAS.TV - Seperti yang dialami sejumlah perajin tahu di Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sejumlah perajin tahu memilih berhenti berproduksi dan sebagian lainnya tetap bertahan.
Jazuli, misalnya, ia mengaku saat ini masih tetap memilih bertahan dan berproduksi di tengah tingginya biaya produksi, meskipun omzet dan keuntungan yang didapat saat ini sangat tipis karena tidak ada pekerjaan alternatif lainnya.
Jazuli menuturkan, tingginya harga kedelai yang mencapai Rp 12.700 per kilogram, membuat dirinya terpaksa mengurangi produksi hingga 65 persen. Meski harga kedelai saat ini sudah naik, namun dirinya saat ini belum mengurangi ukuran tahu ataupun menaikan harga jual. Harga tahu buatannya masih tetap dijual Rp 700 per biji, namun menurut rencana pekan depan ia akan menaikan harga jual tahunya menjadi Rp 800 per bijinya agar bisa memperoleh keuntungan.
Selain biaya produksi yang membengkak, sebagian perajin tahu yang saat ini masih bertahan, kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak jenis premium untuk menghidupkan mesin giling kedelai. Karena mereka tidak memiliki surat rekomendasi sebagai pelaku industri usaha kecil menengah yang menggunakan BBM.
Penulis : KompasTV-Pekalongan
Sumber : Kompas TV