Harga Tomat Anjlok, Petani Tomat Biarkan Tomat Membusuk
Berita daerah | 28 September 2022, 17:26 WIBJEMBER, KOMPAS.TV - Petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur, memilih tidak panen dan membiarkan tanaman tomatnya membusuk atau diambil orang secara gratis. Hal itu dilakukan karena harga jual tomat anjlok, sehingga tak sebanding dengan biaya tanam, perawatan dan panen.
Masa panen biasanya paling dinanti oleh petani, tapi tidak dengan petani tomat di desa Candi Jati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Pasalnya, harga tomat anjlok bersamaan dengan musim panen. Harga jual tomat di tingkat petani turun drastis, yakni 500 rupiah per kilogram. Padahal normalnya 5 ribu rupiah per kilogram.
Petani pun terpaksa tidak memanen tanaman tomatnya dan membiarkannya membusuk. Bahkan beberapa petani menggratiskan buah tomatnya untuk warga. Jika memaksa panen, maka petani akan mengalami kerugian lebih besar. Karena hasil panen, tak sebanding dengan biaya tanam, biaya perawatan, dan biaya panen..
Lahan seluas 100 meter persegi, atau satu petak lahan, membutuhkan biaya satu juta rupiah, dengan hasil panen 300 kilogram tomat. Dengan harga 5 ribu rupiah per kilogram, petani dapat untung, namun dengan harga 500 rupiah per kilogram, petani rugi.
Petani berharap pemerintah membuat regulasi yang mengatur harga tomat dan tanaman sejenis lainnya.
#beritajember
#hargatomat
#tomatanjlok
#budidayatomat
#petanitomat
Penulis : KompasTV-Madiun
Sumber : Kompas TV